Menurut skenario yang dibuat, kecelakaan LV terjadi pada pukul 09.35 WITA. Respons cepat terhadap situasi darurat dapat diselesaikan pukul 11.05 WITA. Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menangani kejadian tersebut sekitar 90 menit, termasuk pemadaman api, penyelamatan korban di area kecelakaan dan ledakan, dan evakuasi warga sekitar area kecelakaan.
“Simulasi berjalan lancar berdasarkan skenario yang direncanakan,” papar Imam, sapaan akrab Manager PHSS Field tersebut.
Imam pun menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak terkait yang berkontribusi dan berpartisipasi dalam simulasi ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, termasuk pemangku kepentingan eksternal yaitu Pemadam Kebakaran Kecamatan Muara Badak, Babinsa dan Babinkamtibmas yang ikut berpartisipasi demi meningkatkan kinerja dan menciptakan budaya selamat di lingkungan Perusahaan dan wilayah sekitarnya,” jelas Imam.
Sementara itu, Budiman Sarwidi selaku Manager HSSE Operations Zona 9 menyebutkan bahwa Perusahaan akan terus meningkatkan kemampuan pekerja di bidang keselamatan untuk memitigasi “human error”.

“Kami terus menyediakan pelatihan, pengembangan kemampuan, dan simulasi di bidang keselamatan untuk mengurangi potensi human error,” ujar Budiman. Simulasi ini menurutnya bertujuan meningkatkan awareness semua pihak bahwa setiap orang memiliki peran penting dalam membangun budaya selamat agar zero accident bisa dicapai.
Rangkaian simulasi tersebut dicatat secara terperinci sehingga dapat terus dipelajari dan dikembangkan demi menciptakan sistem keamanan dan respons tanggap darurat yang lebih baik ke depan. (*)