Momentum ini juga diharapkan dapat memperkenalkan budaya-budaya Indonesia, terutama di Balikpapan yang kini berperan sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kearifan budaya lokal seperti budaya Kerajaan Kutai, Paser, dan Dayak juga diangkat dalam pawai ini, sebagai upaya untuk melestarikan budaya-budaya yang mengakar di Borneo.
Selain itu, Rahmad berharap partisipasi dalam festival dan lomba-lomba budaya semakin meningkat hingga kancah internasional.
Dengan tema “Harmoni Berkelanjutan”, pawai ini menjadi bukti nyata dari kolaborasi berbagai elemen masyarakat untuk menjaga pembangunan dan melestarikan budaya Kota Balikpapan.

Perwakilan penanggung jawab Pawai Budaya Nusantara dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Buchari, mengungkapkan bahwa sekitar 4.300 hingga 4.500 orang berpartisipasi dalam pawai ini. Pawai ini juga menghadirkan hadiah menarik bagi para peserta.
“Kami memberikan hadiah total senilai Rp 36 juta kepada pemenang, dengan kategori penilaian termasuk kreativitas, kekompakan, busana, tata rias, dan keunikan,” ujar Buchari.