Presiden AS Usulkan Pemindahan Ratusan Ribu Warga Palestina, Ketua LBH Pelita Umat: Bentuk Pembersihan Etnis

oleh -
Editor: Janif Zulfiqar
Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pelita Umat, Chandra Purna Irawan. Foto: BorneoFlash/IST
Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pelita Umat, Chandra Purna Irawan. Foto: BorneoFlash/IST
  1. Keterlibatan Negara-Negara Barat dalam Konflik Timur Tengah  

   Chandra menyoroti peran negara-negara barat seperti AS, Inggris, Prancis, dan Jerman yang selama ini dinilai sebagai negara taat hukum internasional, tetapi justru bersatu dalam membela Israel. Menurutnya, keberadaan Israel di Timur Tengah dipertahankan agar konflik terus berlanjut, memberikan alasan bagi negara-negara barat untuk terus melakukan intervensi di negeri-negeri Muslim.

 

  1. Desakan terhadap Mahkamah Internasional dan Pemimpin Negara Muslim  

   LBH Pelita Umat mendesak Mahkamah Internasional dan pemimpin negara-negara Muslim untuk menyatakan bahwa Israel tidak sah disebut sebagai negara. Hal ini didasarkan pada Putusan 1514 (XV) Sidang Umum PBB tanggal 14 Desember 1960, yang menyatakan kewajiban memberikan kemerdekaan kepada bangsa-bangsa terjajah.

 

  1. Penolakan terhadap Proposal Perdamaian Donald Trump 

   LBH Pelita Umat juga menolak dua proposal yang diajukan oleh Donald Trump, yaitu:

   – “The Trump Peace Plan” yang berjudul Peace to Prosperity: A Vision to Improve the Lives of the Palestinian and Israeli People, yang bertujuan membentuk dua negara hidup berdampingan.

   – “Proposal to Clean Out”, yang dinilai sebagai langkah untuk mengusir warga Palestina dari tanah mereka.

 

Kesimpulan

LBH Pelita Umat menegaskan bahwa solusi terhadap konflik Palestina tidak boleh didasarkan pada pemindahan paksa penduduk. Tindakan tersebut tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga mengancam stabilitas regional dan hak asasi manusia.

 

Oleh karena itu, komunitas internasional dan negara-negara Muslim didorong untuk mengambil langkah tegas dalam menolak kebijakan ini dan mendukung kemerdekaan Palestina. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.