Lonjakan Kasus di China dan Kekhawatiran Global
China melaporkan peningkatan kasus HMPV, khususnya di kalangan anak-anak di bawah usia 14 tahun. Namun, pejabat kesehatan setempat membantah laporan bahwa rumah sakit kewalahan menangani virus ini.
Kepala Penyakit Menular di China, Kan Biao, mengungkapkan bahwa peningkatan kasus pernapasan lebih disebabkan oleh kombinasi berbagai virus, termasuk influenza dan Covid-19.
Meski demikian, dunia tetap waspada. Profesor Tulio de Oliveira dari Pusat Respons dan Inovasi Epidemi menegaskan bahwa HMPV hanyalah satu dari empat virus yang menyebabkan epidemi musim dingin di China.
“Musim dingin memang menjadi masa rawan peningkatan kasus pernapasan,” ujarnya.
Langkah Antisipasi di Indonesia
Pemerintah Indonesia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. Menkes Budi menyarankan penerapan pola hidup sehat dan protokol kesehatan seperti memakai masker saat sakit, mencuci tangan, serta menjaga jarak.
“Yang terpenting adalah tetap mengikuti protokol 3M untuk mencegah penyebaran virus ini,” tegas Budi.
Ia menambahkan bahwa kasus HMPV di Indonesia sejauh ini tidak menunjukkan lonjakan yang signifikan.
Kesimpulan: Tetap Tenang, Waspada, dan Terinformasi
Meski HMPV bukanlah ancaman baru, lonjakan kasus di beberapa negara, termasuk China dan Indonesia, menekankan pentingnya upaya pencegahan. Dengan kekebalan global yang sudah terbentuk selama beberapa dekade, para ahli optimis bahwa penyebaran virus ini dapat dikelola dengan baik.
Namun, masyarakat diimbau untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami gejala mencurigakan, khususnya pada anak-anak dan lansia yang lebih rentan terhadap infeksi pernapasan. (*)