BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Adanya keluhan dari warga RT 16 Kelurahan Baru Ulu Kecamatan Balikpapan Barat (Balbar), atas dampak getaran dari pemasangan tiang pancang pembangunan Rumah Sakit (RS) Sayang Ibu yang mengakibatkan rumah warga mengalami rentak sudah ada kesepakatan sebelumnya dari warga.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Baharuddin Daeng Lala mengatakan bahwa sudah ada kesepakatan dari semua warga RT 16, saat diundang di Kantor Kecamatan Balbar untuk membahas dampak yang terjadi akibat pembangunan RS Sayang Ibu.
“Dalam kesepakatan intinya sekecil apapun merupakan tanggung jawab pemerintah kota dan pihak kontraktor untuk perbaiki, cuman artinya tidak sekarang maksudnya, ada kerusakan sekarang sekaligus nanti diperbaiki setelah selesai pemancangan,” terangnya saat melakukan tinjauan, pada hari Jumat (15/11/2024).
Daeng Lala kerap disapa mengatakan bahwa pemerintah kota bertanggung jawab kepada warga. Bahkan, pemerintah kota siap mengevakuasi warga sementara, demi keselamatan warga dan akan menyewakan rumah sebagai tempat tinggal sementara. “Pemerintah kota juga niatnya bagus. Semua yang mengalami kerusakan akan menjadi tanggung jawab pemerintah kota,” ungkapnya.
Lanjut Daeng Lala, hal tersebut sudah disepakati oleh warga, sehingga tidak ada lagi yang perlu diprotes. Perbaikan akan dilakukan setelah pemancangan gedung RS Sayang Ibu selesai. “Sekecil apapun kerusakan akan diperbaiki, apalagi kalau besar,” ujar Politisi Partai Nasdem.
Pembangunan RS Balbar tidak dapat diselesaikan akhir tahun ini, karena saat ini saja masih tahap pemancangan. Dalam pengerjaan pemancangan ini tidak dapat dikerjakan dengan cara lembur atau penambahan waktu kerja hingga malam, disebabkan dapat mengganggu ketenangan warga. Terkecuali tidak melakukan pemancangan bisa dikerjakan hingga malam hari.
“Kalau diluar dari pemancangan bisa sampai jam 22:00 hingga 23:00 wita, ini kan ribut (suara alat pemancangan) kalau dilakukan pemancangan malam,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten I Bidang Tata Pemerintahan Setda Kota Balikpapan, Zulkipli mengatakan pekerjaan pembangunan RS Balikpapan Barat sudah mulai memasang tiang pemancangan dan seterusnya, sehingga sudah ada dampak getaran. “Jadi kita merespon kekhawatiran warga, hal itu wajar sih memang ya. Ada rumah yang sudah mulai retak,” katanya.
Dalam persepsi warga, rumah itu kalau rusak hari ini diperbaiki dan besok rusak lagi diperbaiki lagi. Akan tetapi, cara kerja pemerintah tidak seperti itu. “Jadi nanti kalau sudah tidak berdampak lagi dalam getaran, baru kita perbaiki, sehingga kita tidak perbaiki secara berulang-ulang,” paparnya.
Hanya satu hal yang menjadi pesan pemerintah bahwa faktor keamanan harus diperhatikan, kalau memang faktor keamanan tidak memungkinkan untuk bertahan, maka dipersilahkan untuk pindah sementara. “Kita akan siapkan rumah sewa atau silahkan warga cari rumah sewa, kita akan tanggung pembayaran sewanya, seperti itu karena faktor keamanan diutamakan,” pungkasnya. (Adv)