BorneoFlash.com, JAKARTA – PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field berhasil meraih penghargaan “ESG Nusantara Plaudit” dengan predikat Platinum Papua atas penerapan prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan operasi hulu migas perusahaan yang meliputi aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola, atau yang dikenal dengan Environmental, Social, and Governance (ESG).
Penghargaan diserahkan oleh Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM, Yuliot Tanjung, dan Ketua La Tofi School of Social Responsibility, La Tofi, di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, pada 18 Oktober lalu.
ESG Nusantara Plaudit memberikan pengakuan kepada perusahaan-perusahaan berdasarkan penilaian yang dibagi ke dalam tiga predikat/ kategori, yaitu Silver Sumatera, Gold Kalimantan, dan Platinum Papua. Pembagian kategori tersebut mencerminkan kompleksitas lingkungan dan masyarakat, serta peran perusahaan dalam menjaga kelestarian dan kesejahteraan.
Penilaian utama penghargaan “ESG Nusantara Plaudit” meliputi tiga aspek utama keberlanjutan, yakni lingkungan, sosial, dan tata kelola, atau dikenal dengan Environmental, Social, and Governance (ESG).
Dewan juri juga mempertimbangkan penerapan prinsip ESG berdasarkan dari peta jalan (road map) ESG yang disusun oleh La Tofi School of Social Responsibility. PEP Sangasanga Field berhasil mencapai nilai 95.
Senior Manager PEP Sangasanga Field, Sigid Setiawan, menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan pengakuan atas komitmen Perusahaan terhadap menerapkan prinsip-prinsip ESG.
“Pada aspek lingkungan, perusahaan dinilai berdasarkan penghitungan jejak karbon, pengembangan wisata konservasi, penanganan sampah plastik, penyelamatan sumber daya air, serta penerapan teknologi untuk penghematan energi dan penggunaan Energi Baru Terbarukan,” ujar Sigid.
Untuk aspek sosial, menurut Sigid, dewan juri melihat komitmen perusahaan dalam penghapusan kemiskinan, penyelesaian masalah kelaparan, peningkatan kesehatan, dan pengembangan pendidikan berkualitas.
“Langkah perusahaan dalam mempromosikan kesetaraan gender, meningkatkan akses terhadap air bersih, serta menyediakan pekerjaan layak turut dinilai, termasuk pengembangan komunitas yang mencakup kelompok wanita, penyandang disabilitas, pemuda, dan petani,” imbuhnya.