BorneoFlash.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menemui Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M.
Panggabean, untuk membahas peran penting Barantin dalam mengendalikan impor pangan. Zulhas menekankan bahwa Barantin memiliki peran krusial dalam melindungi produk pangan dari potensi bahaya serta memastikan produk impor pertanian dan hewan memenuhi standar atau persyaratan yang ditetapkan.
Zulhas mengapresiasi upaya Barantin dalam melindungi kekayaan Indonesia dari produk yang tidak sehat atau berisiko membawa penyakit.
Ia juga menegaskan bahwa Barantin memainkan peran vital dalam mengendalikan impor produk pertanian dan hewan yang sudah kedaluwarsa atau tidak memenuhi persyaratan, yang sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Zulhas menyambut baik status Barantin yang kini menjadi lembaga independen, terpisah dari Kementerian Pertanian.
Ia berharap langkah ini dapat mempercepat pelayanan dan memanfaatkan teknologi yang lebih canggih. Dengan status mandiri, Barantin diharapkan dapat lebih aktif dalam pengawasan dan pemeriksaan produk sebelum impor atau ekspor.
Zulhas memberi contoh negara lain, seperti Thailand, yang menerapkan sistem proaktif dalam karantina.
“Di Thailand, jika mereka ingin mengekspor ke Australia, pihak Australia sudah bisa memeriksa barang di Thailand. Begitu juga jika Thailand ingin mengimpor, mereka akan memeriksa barang di Australia,” jelasnya.
Zulhas berharap Barantin dapat mengadopsi pendekatan serupa, yang memungkinkan pemeriksaan lebih cepat, modern, dan efisien. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk mempermudah proses agar Barantin dapat berkembang menjadi lembaga yang mandiri dan profesional. (*)