Zainal mengakui bahwa pelestarian budaya di era modern menghadapi tantangan besar, termasuk pengaruh budaya populer yang kian digemari generasi muda.
“Banyak anak muda yang lebih tertarik pada budaya asing daripada budaya sendiri. Padahal, budaya lokal kita memiliki nilai estetika dan filosofi yang tidak kalah menarik,” ungkapnya.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Zainal mengajak semua elemen masyarakat untuk aktif dalam pelestarian budaya.
“Pemerintah, lembaga budaya, komunitas, dan individu harus bersinergi. Kita bisa melakukan berbagai kegiatan seperti pembelajaran, dokumentasi, dan promosi budaya,” ujarnya.
Festival Belian Adat Paser Nondoi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya sebagai bagian dari menjaga warisan leluhur dan memperkuat identitas bangsa.
Zainal juga mengajak masyarakat untuk mendukung berbagai kegiatan budaya di daerah.
“Mari kita bersama-sama membangun Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi daerah yang kaya akan budaya dan bermartabat,” tutupnya.
Pembukaan Festival Belian Adat Paser Nondoi 2024 ditandai dengan pemukulan Petep (salah satu jenis pukulan pada alat tabuh gendang atau lumbah) oleh Pj Bupati Muhammad Zainal Arifin disertai Ketua Lembaga Adat Paser (LAP) PPU Musa, Ketua DPRD Raup Mu’in dan Perdana Menteri Kesultanan Paser H. Lukman Panji.