Ke depan, program ini diharapkan dapat mencapai kemandirian melalui sinergi dengan kelompok nelayan dan penguatan pasar melalui e-commerce.
Pada tahun 2024 ini, fokus program adalah membentuk kelompok baru serta diversifikasi produk dan mendukung ekonomi sirkular dalam memproduksi abon, albumin, dan produk turunan lainnya. Program ini bekerja sama dengan kelompok nelayan melalui inisiatif “Saraba Iwak” yang bersinergi dengan Kelompok Barokah.
Mereka mengadakan pelatihan bagi anggota mengenai administrasi, penjualan online, dan peningkatan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan melalui penggunaan teknologi spinner hemat energi.
Hal ini diharapkan mendukung target Zero Waste Production dalam pengolahan produk-produk Kuas Jirak.
Head of Communication Relations & CID Zona 9, Elis Fauziyah, menjelaskan bahwa program ini berhasil mengurangi limbah minyak jelantah hingga 500 ml per bulan yang diolah menjadi sabun dan menghemat energi listrik sebesar 445,95 kWh per tahun.
”Program ini juga memberdayakan 25 perempuan dalam pengolahan ikan, memberikan keterampilan tambahan, dan memberikan kontribusi terhadap penetapan Desa Jirak sebagai Kampung Haruan oleh Pemerintah Kabupaten Tabalong pada 2022,” ujar Elis.
Ketua Kelompok Barokah, Sri Hartini, mengungkapkan bahwa PEP Tanjung Field telah memberikan pelatihan berharga bagi kelompoknya.
“Kami mendapatkan pelatihan intensif dalam pengolahan abon hingga pemasaran produk. Tahun ini juga dibentuk kelompok baru, Sukma Saji, yang fokus pada produk camilan seperti pangsit ikan dan kerupuk tulang ikan,” paparnya.
Kepala Desa Jirak, Pansyah, mengapresiasi keberhasilan PEP Tanjung Field dalam memberdayakan masyarakat Desa Jirak.
Ia berharap program ini terus berkembang dengan terbentuknya kelompok-kelompok baru yang menghasilkan produk inovatif lainnya. (*)