BorneoFlash.com, Ujoh Bilang – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) resmi menggelar Rapat Rencana Penataan Ruang di Ruang Rapat Bappelitbangda. Rapat ini dipimpin oleh Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun, mewakili Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh.
Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam perencanaan tata ruang Kabupaten Mahulu, yang melibatkan kerjasama antara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mahulu dengan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.
Agenda Rapat: Empat Fokus Utama dalam Penataan Ruang
Rapat Rencana Penataan Ruang kali ini membahas empat agenda utama yang menjadi fokus pengembangan dan perencanaan tata ruang Kabupaten Mahulu:
- Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pusat Pemerintahan
- Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Sekitar Pusat Perkantoran
- Tata Ruang Berbasis Mitigasi Bencana
- Tata Ruang Objek Wisata Mapping Tourism Geopark & Conservation
Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pusat Pemerintahan: Mewujudkan Lingkungan yang Berkelanjutan
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Yohanes Avun menekankan pentingnya pengembangan Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di pusat pemerintahan. RTH memiliki peranan krusial dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan kualitas hidup masyarakat.
RTH berfungsi sebagai penyeimbang terhadap dampak negatif pembangunan fisik, seperti pencemaran udara dan peningkatan suhu.
Keberadaan RTH tidak hanya memberikan ruang rekreasi bagi masyarakat, tetapi juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem lokal.
Pengembangan RTH yang optimal akan mempengaruhi estetika, sosial, dan fungsi ekologi, menjadikannya elemen vital dalam perencanaan tata ruang.
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Sekitar Pusat Perkantoran: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Agenda kedua dalam rapat ini adalah membahas Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) di kawasan sekitar pusat perkantoran, khususnya koridor rumah sakit. Mengingat peningkatan pelayanan kesehatan sebagai prioritas mendesak, rencana tata bangunan dan lingkungan yang holistic diperlukan untuk memastikan fasilitas kesehatan beroperasi dengan optimal.
Desain bangunan yang ramah lingkungan, aksesibilitas yang baik, dan integrasi dengan fasilitas pendukung lainnya menjadi fokus utama. Pengaturan tata ruang yang tepat akan meningkatkan kenyamanan pasien, efisiensi operasional rumah sakit, serta mendukung program kesehatan berkelanjutan di Kabupaten Mahulu.