Pantau Imunisasi di Petung, Pj Bupati PPU Harapkan Generasi yang Lebih Sehat dan Bebas Polio

oleh -
Editor: Ardiansyah
Pj Bupati PPU Makmur Marbun meneteskan vaksin kepada seorang anak dalam pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio , di Kantor Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, Sabtu (27/7/2024). Foto: IST/DiskominfoPPU
Pj Bupati PPU Makmur Marbun meneteskan vaksin kepada seorang anak dalam pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio , di Kantor Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, Sabtu (27/7/2024). Foto: IST/DiskominfoPPU

BorneoFlash.com, PENAJAM – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun, memantau pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, di Kantor Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, Sabtu (27/7/2024). 

 

Pelaksanaan PIN Polio secara serentak ini diikuti puluhan anak, dibawa orangtuanya yang ada di wilayah Petung. 

 

Makmur Marbun mengatakan bahwa PIN Polio ini bertujuan untuk memastikan setiap anak di wilayah Kabupaten PPU mendapatkan perlindungan yang maksimal dari penyakit polio. 

 

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, mulai dari petugas kesehatan hingga relawan lokal, Makmur Marbun berharap PIN Polio ini mampu mencapai target imunisasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 

 

“Saya harap target yang telah ditetapkan oleh pemerintah bisa tercapai. Saya juga sampaikan terima kasih karena adanya dukungan dari petugas kesehatan dan relawan,” katanya. 

 

Ia menilai selama kegiatan imunisasi, para orangtua antusias membawa anak-anak mereka untuk mendapatkan vaksin polio gratis. 

 

Ia pun menekankan pentingnya peran orangtua dalam menjaga kesehatan anak-anak termasuk dalam membawa untuk mengikuti vaksin polio ini. 

 

Makmur menambahkan bahwa para petugas kesehatan juga memberikan edukasi tentang pentingnya imunisasi dan kebersihan untuk mencegah penyebaran penyakit. 

 

“Pelaksanaan pekan imunisasi ini mendapat respon positif dari masyarakat. Banyak orangtua merasa lega dan berterima kasih atas pelayanan yang diberikan,” ujarnya. 

 

Dengan keberhasilan ini, ia juga berharap tercipta generasi yang lebih sehat dan bebas polio. 

 

Pemerintah dan masyarakat akan terus bekerja sama untuk mencapai Indonesia bebas polio, dengan komitmen bersama. 

 

Dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, bahwa masih menerima laporan terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat virus Polio di sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Juga :  Pertamina Hadir Saat SP Naban Bersatu Lakukan Audiensi ke DPRD Kota Balikpapan, Ini Penjelasannya 

 

Sebanyak 32 Provinsi dan 399 kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio.

 

Sejak 2022 hingga 2024, telah dilaporkan sebanyak total 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus yang disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan satu kasus diakibatkan oleh virus polio tipe 1. 

 

Kasus-kasus ini tersebar di 8 provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten. (Adv/*DiskominfoPPU)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.