BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Karnaval Budaya Nusantara menjadi Rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2024 di Kota Balikpapan.
Karnaval budaya menampilkan budaya dari berbagai kota di Indonesia, mulai kostum adat, seni tradisional dari daerah masing-masing. Warga Kota Balikpapan sangat antusias menyaksikan momentum yang jarang di saksikan yakni budaya dari berbagai kota di Indonesia berkumpul bersama.
Peserta dari 65 kota di Indonesia melintasi rute sepanjang Jalan Ruhui Rahayu menuju Balikpapan Sport Convention Center (BSCC)/DOME, pada Rabu (5/6/2024) malam.
Khusus Kota Balikpapan, mengawali penampilan karnaval budaya dengan tema sungai wain. Tari-tarian, fashion show ikut ditampilkan pada pembukaan karnaval budaya.
Penampilan budaya dari berbagai daerah disaksikan langsung oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Muhaimin; Ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh serta para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.
Wali Kota Balikpapan, H Rahmad Mas’ud mengatakan karnaval ini menjadi ajang untuk menunjukkan kekayaan budaya Indonesia.
Dengan mengangkat tema “Merajut Keberagaman Budaya Mendukung IKN”, menunjukkan komitmen dan dukungan APEKSI terhadap pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Eri Cahyadi, mengatakan karnaval budaya nusantara menjadi simbol komitmen APEKSI untuk terus melestarikan budaya dan mendukung kemajuan Indonesia. “Karnaval budaya ini menjadi pengingat, akan keberagaman budaya Indonesia,” terangnya.

Kehadiran para delegasi dari seluruh Indonesia di Balikpapan menunjukkan rasa persatuan dan kebersamaan dalam membangun bangsa. Meskipun berbeda-beda, tetapi semua bersatu untuk membangun bangsa Indonesia.
Setiap daerah menampilkan ciri khas Kota masing-masing seperti Balikpapan dengan beruang madu, Pontianak dengan tugu khatulistiwa dan kota lainnya.
Antusias masyarakat Balikpapan menyaksikan karnaval budaya sangat luar biasa, walaupun berakhir hingga malam hari tidak menjadi penghalang untuk tetap menyaksikan penampilan budaya yang patut menjadi kebanggaan Indonesia. (Adv)