PEP Sangasanga Field membentuk dan juga melatih Pokdarwis dalam pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dengan memasang panel surya di kawasan wisata Sungai Hitam, yang berlokasi di Kelurahan Kampung lama, Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Panel surya ini memberikan manfaat ekonomi atau pendapatan bagi Pokdarwis senilai Rp70 juta per tahun dan penghematan biaya listrik sebesar Rp1,2 juta per tahun. Manfaat tersebut diharapkan turut mendorong kesadaran masyarakat untuk melestarikan Bekantan berkelanjutan.
Menurut Elis, PEP Sangasanga Field bersama mitra binaan Program Sungai Hitam Lestari juga telah menanam 2.500 bibit mangrove yang dapat menjadi makanan bagi Bekantan dan mengolah mangrove jenis Jeruju (Acanthus Ilicifolius) menjadi teh melalui pemberdayaan kelompok UMKM.
Selain itu, Perusahaan mengajak masyarakat untuk menjaga ekosistem di sekitar Sungai Hitam sebagai habitat bagi flora dan fauna, seperti Bekantan, Berang-Berang Cakar Kecil, dan Bangau Putih.
Luas hutan mangrove sekitar 120 hektar di kawasan Sungai Hitam mencatat penyerapan emisi karbon sebesar 51,04 ton CO2eq per tahun dan total 175,34 ton CO2eq per tahun.
Hal ini sejalan dengan komitmen Perusahaan untuk mendukung kebijakan PT Pertamina (Persero) dalam transisi energi dan pengurangan emisi karbon.
Sementara itu, Manager Communication Relation & CID PHI Dony Indrawan, mengatakan bahwa Perusahaan melaksanakan program CSR yang inovatif sebagai wujud komitmen Perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social, Governance (ESG).
”Kami mengembangkan program CSR sesuai hasil pemetaan sosial desa-desa di wilayah operasi Perusahaan guna memastikan dampak positif dan keberlanjutan program-program tersebut,” tuturnya.
Dony juga menyatakan, keberhasilan program CSR merupakan buah kolaborasi Perusahaan dengan seluruh pemangku kepentingan, terutama masyarakat dan pemerintah.
”Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pokdarwis dan UMKM, dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program CSR di wilayah operasi Perusahaan,” ujarnya. (*)