“Moralitas beragama adalah pondasi yang kokoh bagi kehidupan umat beragama, di dalamnya terkandung ajaran-ajaran mulia yang mengajarkan kita untuk senantiasa berbuat baik berlaku adil dan mengasihi sesama, tanpa memandang perbedaan moralitas,” jelasnya.
Ia pun menyampaikan beragama yang kokoh, akan melahirkan masyarakat yang berkeadilan berdaya saing serta damai dalam beragama. “Moralitas beragama tidaklah cukup, jika tidak diimplementasikan melalui modalitas pembangunan yang tepat,” ujarnya.
Adapun modalitas pembangunan yang dimaksud adalah upaya konkret, untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh pelapisan masyarakat tanpa terkecuali. Nahdlatul Wathan memiliki peran penting dalam menjalankan modalitas ini dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan sosial, pemberdayaan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan sebagai bagian integral dari masyarakat nusantara.
Disamping itu, Nahdlatul Wathan tidak hanya berperan dalam merawat akar budaya dan tradisi yang kaya, tetapi juga turut serta dalam menyongsong masa depan yang cerah bagi bangsa ini, dengan semangat kebersamaan persaudaraan dan gotong royong. “Mari kita bersama-sama membangun nusantara yang lebih baik yang sejahtera dan beradab,” serunya.

Meskipun dalam perjalanan panjang Nahdlatul Wathan tentu tidak akan luput dari berbagai tantangan. Dengan keyakinan yang kokoh, semangat yang membara dan kesatuan yang tak tergoyahkan pasti mampu menghadapinya dengan baik.
“Mari kita jadikan muktamar ini sebagai momentum, untuk merenungkan merencanakan dan bertindak bersama demi masa depan yang gemilang bagi nahdlatul wathan dan nusantara keseluruhan,” jelasnya.