BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Logistik Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 banyak menggunakan bahan baku kertas, Hal ini menjadi sorotan dari Pemerhati Lingkungan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan, Noor Thoha mengatakan jika salah satu proses pemilu tahun 2024 memerlukan banyak kertas.
Terkait hal itu, dianggap tidak ramah lingkungan oleh Pemerhati Lingkungan. “Berapa juta pohon yang ditebang, kemudian diproses menjadi kertas dan kertas itu digunakan sebagai kertas suara,” ucapnya usai pelantikan KPPS Kecamatan Balikpapan Selatan, di Balikpapan Sport Convention Center (BSCC)/DOME, pada hari Kamis (25/1/2024).
KPU mengambil langkah strategis untuk memulihkan keadaan itu, dengan cara menanam pohon sebagai kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Ini menjadi bagian dari upaya KPU mencarikan solusi, sehingga tidak diklaim sebagai pemilih yang tidak ramah lingkungan.
“Diminta kepada seluruh KPU Kabupaten/Kota, setelah pelantikan dilanjutkan dengan seremonial penanaman pohon,” jelasnya.
Thoha mengatakan idealnya setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) melakukan penanaman pohon sebanyak satu pohon, tetapi beberapa tempat di Balikpapan ini agak kesulitan terkait lahan, karena TPS di setiap kelurahan tidak sama dengan daerah lain, seperti di wilayah Manggar, Sepinggan yang memiliki lebih dari 100 TPS.
“Satu TPS satu pohon sudah 100 pohon, kalau jaraknya satu pohon harus dua meter, itu harus memerlukan lahan 200 meter,” katanya.