Politisi Partai Golkar ini berharap adanya workshop ini terjadi satu interaksi. Pemerintah akan menyesuaikan apa yang diprogramkan dan apa yang dibutuhkan masyarakat, sehingga dapat membuka wawasan masyarakat bahwa sebenarnya pemerintah itu sudah banyak bekerja hingga akhirnya mempunyai payung hukum dengan adanya undang-undang.
Ia berharap Kaltim menjadi kota yang kreatif, kota damai dan berkembang budayanya, tentunya para lembaga kebudayaan maupun komunitas harus kuat. “Dengan kegiatan ini kita bisa merumuskan bersama-sama,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur PTLK Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI, Restu Gunawan mengatakan semua sektor baik dari komunitas, pemerintah, balai, lembaga berkerja sama untuk bisa menguatkan kebudayaan di seluruh Indonesia. Semisal berencana membuat desa-desa kemajuan kebudayaan, maka pemerintah akan memfasilitasi.
“Ide atau gagasan itu datangnya dari bawah jadi jangan berasumsi dari pusat. Sekarang musimnya dari bawah biar rasa kepemilikannya itu ada, kalau ide datang dari kalian, ada rasa memiliki jadi masih berlanjut, kalau proyek dari kita, begitu proyek selesai maka selesai juga. Program kita ini rasa kepemilikan,” ungkapnya.

Pemerintah terus mendukung kemajuan kebudayaan, para pelaku budaya harus bisa berinovasi sehingga budaya dapat terus kuat.
“Saya yakin Kaltim perlu item yang cukup kuat untuk mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) ini dan ini menjadi kewajiban bapak ibu semua. Kalau tugas kami mendorong saja,” ujarnya.