BorneoFlash.com, TANA PASER – Permasalahan banjir yang persisten di Kabupaten Paser belum menemukan solusi yang memadai. Jika dibiarkan terus berlanjut, dampak banjir dapat semakin membesar dan merambah lebih luas.
Menyikapi situasi ini, H. Hendra Wahyudi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser, menyoroti peningkatan debit air dibandingkan tahun sebelumnya. “Ketinggian air lebih tinggi dari tahun lalu, sehingga diperlukan langkah antisipasi dan pencegahan segera,” ungkap Hendra.
Sebagai contoh, pada Minggu (26/11/2023) kemarin, hujan deras melanda Kecamatan Tanah Grogot selama sekitar 2 jam, mengakibatkan dua desa dan satu kelurahan di Kecamatan Tanah Grogot terdampak, termasuk Desa Jone, Desa Senaken, dan Kelurahan Tanah Grogot. Beberapa ruas jalan, seperti Jl. RA. Kartini, Jl. Sultan Ibrahim Khaliluddin, dan lainnya, juga tergenang akibat banjir.
Hendra Wahyudi menilai pentingnya melakukan inventarisasi untuk mengidentifikasi penyebab banjir di Kota Tanah Grogot. Ini menjadi dasar untuk menyusun master plan pencegahan banjir. “Dengan mengetahui penyebab banjir, kita bisa menyusun master plan yang efektif untuk menangani masalah ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hendra menyarankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) membuat sumur resapan jika diperlukan, dengan perhitungan matang dari segi teknis. “Pertimbangkan pembuatan sumur resapan di wilayah Tanah Grogot untuk mengatasi banjir, dengan mempertimbangkan aspek teknisnya,” kata Hendra.
Terkait dengan anggaran daerah, Hendra Wahyudi menegaskan bahwa jika masalah ini masih dapat ditangani melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Paser, maka sebaiknya menggunakan anggaran tersebut. Namun, jika diperlukan pembagian anggaran, hal ini dapat dibahas bersama.
Ruslan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Paser, menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh hujan lebat dan kondisi pasang tinggi Sungai Kandilo. Meskipun dua desa dan satu kelurahan terdampak, air surut menjelang Magrib.
Camat Tanah Grogot, Abdul Rasyid, menyoroti perlunya perhatian pada beberapa titik drainase, termasuk yang berada di Jl. Agus Salim. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah di aliran banjir, karena dapat menyebabkan sumbatan pada drainase.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan partisipasi masyarakat, diharapkan dapat dihasilkan solusi efektif dalam menangani permasalahan banjir di wilayah tersebut. (Adv/Joe)