Pastikan Stok BBM Aman, Patra Niaga di Kaltim Terus Pantau Distribusi ke SPBU

by -
Editor: Ardiansyah
PT Pertamina Patra Niaga di Regional Kalimantan tetap menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite ke setiap SPBU.  Foto: HO/PT Pertamina Patra Niaga.
PT Pertamina Patra Niaga di Regional Kalimantan tetap menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite ke setiap SPBU.  Foto: HO/PT Pertamina Patra Niaga.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN –  Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menjamin dan memastikan stok BBM subsidi dalam keadaan aman dan tersedia di Kalimantan. 

 

Monitoring juga terus dilakukan Pertamina Patra Niaga terhadap penyaluran Jenis BBM Khusus Penugasan (Pertalite) dan Jenis BBM Tertentu (Biosolar) dari Terminal BBM hingga ke lembaga penyalur resmi Pertamina yakni Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). 

 

Hal ini diungkapkan oleh Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, melalui keterangan persnya pada Rabu (8/11/2023).

 

“Menyikapi kondisi lapangan mengenai antrian di SPBU beberapa waktu terakhir, kami telah memastikan bahwa sebenarnya distribusi BBM dari Terminal atau Depot hingga ke SPBU tidak ada masalah. Stok di Depot terbukti aman bahkan rentang waktu ketahanan stok hingga lebih dari 9 hari akumulatif,” kata Arya.

 

Patra Niaga Regional Kalimantan melihat fenomena antrian disebabkan karena adanya beberapa faktor khususnya terkait disparitas harga sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah pembeli BBM khususnya jenis Pertalite.

 

“Jauhnya perbedaan harga Pertamax dengan Pertalite yaitu sekitar Rp 4.000,- membuat banyak konsumen Pertamax shifting ke Pertalite. Hal ini menyebabkan jumlah konsumsi BBM jenis Pertalite bertambah khususnya di wilayah Kalimantan,” ucap Arya.

 

Dirinya menegaskan, tidak ada pengurangan dalam menyalurkan BBM Pertalite dan BBM Solar. Besaran penyaluran year to date (YTD) hingga 31 Oktober 2023 di Kalimantan untuk Pertalite mencapai 78% dan Biosolar mencapai 81% dari kuota yang sudah ditetapkan.

 

“Realisasi penyaluran Pertalite hingga 31 Oktober 2023 mencapai 78% sedangkan untuk Biosolar mencapai 81% artinya kalau dilihat dari sisa kuota masih aman hingga akhir tahun, namun nantinya kami akan menjelaskan lebih lanjut saat pelaksanaan satgas Natal dan Tahun Baru 2024,” kata Arya.  

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.