BorneoFlash.com, BONTANG – Kurang lebih sudah 8 tahun lamanya, pemakaman warga yang meninggal dunia di Kecamatan Bontang Barat dialihkan ke Wilayah Kutai Timur (Kutim) dikarenakan pemakaman di Kecamatan Bontang Barat sudah penuh.
Keadaan ini membuat Anggota Komisi III DPRD Kota Bontang, Abdul Samad meminta kepada pemerintah untuk melakukan percepatan pembebasan lahan pemakaman muslim di Bontang Barat.
“Kita ketahui ketika ada jenazah dimakamkan di Kutim, syukur-syukur sampai saat ini belum ada keberatan daripada pihak pemerintahan Kutim,” katanya, Senin (11/09/2023).
Sebagai Anggota DPRD yang mewakili masyarakat dirinya merasa terbebani, karena desakan dan keluhan masyarakat Bontang Barat mengenai pemakaman muslim yang hingga saat ini belum terealisasi.
Hal tersebut pun disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar bersama pemerintah dengan harapan ada percepatan dalam pembebasan lahan pemakaman muslim di Bontang Barat.
Beberapa tempat sudah ditinjau dan dilakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) untuk kesiapan dan kondisi lahan pemakaman muslim.
Dan harapannya dari beberapa lahan yang sudah ditinjau, pemerintah bisa menentukan dan melihat dari ketentuan kultur tanahnya, agar segera bisa dilakukan percepatan pembebasan lahan.
“Lahan sidak terakhir milik bapak Matius Senolinggi di mana berdekatan dengan makam Toraja di sana bagus,” ucapnya.
Merespon hal itu, Kabid Pertanahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkimtan), Ishak Karangan menyampaikan bahwa mengenai pemakaman muslim baru sekali dilakukan kajian, tim penyusun kajiannya berasal dari Universitas 11 Maret Surakarta.
Dari hasil kelayakan tiga lahan yang sudah survei. Yang jadi rekomendasi dan memenuhi syarat dari aspek kelayakan lahannya yakni lahan ketiga jadi prioritas.
“Prioritas pertama milik lahan Matius Senolinggi,” katanya.