‘Seperti tsunami’
“Saya terkejut dengan apa yang saya lihat, ini seperti tsunami,” kata Hisham Chkiouat, dari pemerintah yang berbasis di wilayah timur.
Sebagian besar Derna, yang dihuni sekitar 100.000 orang, terendam air setelah dua bendungan dan empat jembatan runtuh.
Sekitar 10.000 orang tercatat hilang pasca banjir akibat Badai Daniel, kata Bulan Sabit Merah.
Badai yang melanda pada Minggu (10/09/2023) juga berdampak pada kota-kota di bagian timur, seperti Benghazi, Soussa, dan Al-Marj.
Chkiouat, menteri penerbangan dan anggota komite tanggap darurat pemerintah wilayah timur, mengatakan kepada BBC Newshour bahwa runtuhnya salah satu bendungan di selatan Derna telah menyeret sebagian besar isi kota ke laut.
“Lingkungan yang luas telah hancur – ada banyak sekali korban yang terus bertambah setiap jamnya.
“Saat ini 1.500 orang tewas. Lebih dari 2.000 orang hilang. Kami tidak memiliki angka akurat tetapi ini adalah sebuah bencana,” katanya, seraya menambahkan bahwa bendungan tersebut tidak dirawat dengan baik selama beberapa waktu.
Dia sebelumnya mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa seperempat kota telah hilang.
Tamer Ramadan, ketua Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) di Libia, mengatakan kepada wartawan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan besar “sangat besar”.

Berbicara melalui video dari negara tetangga, Tunisia, ia berkata: “Tim kami di lapangan masih melakukan penilaian… kami belum memiliki jumlah pasti saat ini. Jumlah orang hilang mencapai 10.000 orang sejauh ini.”
Selain daerah di timur, Kota Misrata di bagian barat juga termasuk di antara wilayah yang dilanda banjir.