Pemindahan IKN menjadi upaya mendorong percepatan pembangunan kawasan timur Indonesia, melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata, Pemprov Kaltim meminta kepada daerah-daerah Penyangga IKN di Kabupaten/Kota Se-Kaltim, utamanya pada Daerah-Daerah Penyangga IKN (seperti Samarinda, Balikpapan Penajam, Paser Kutai Barat, Tenggarong dan Bontang), tidak terkecuali Mahakam Ulu dan Berau, untuk menyiapkan infrastruktur penunjang sebagai pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, baik yang sudah ada untuk dikembangkan lebih baik, maupun infrastruktur baru yang perlu segera dibangun.
Dampak Ekonomi perpindahan IKN pada masa Jangka Pendek/Masa Konstruksi yaitu mendorong ekonomi melalui investasi infrastruktur, mendorong perdagangan antar wilayah di Indonesia, mendorong output sektor lain, mendorong penciptaan kesempatan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan Jangka Menengah dan Panjang yaitu, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mendorong peningkatan sektor non-tradisional, mendorong diversifikasi ekonomi di Kalimantan, meningkatkan perdagangan antar wilayah, ketimpangan pendapatan menurun.
IKN Nusantara dan kota-kota penyangga seperti Balikpapan, dipastikan akan kedatangan banyak penduduk baru tidak hanya penduduk DKI Jakarta, tetapi IKN juga akan menjadi magnet bagi para pencari kerja, sebagai tempat berusaha dan ladang penghidupan baru penduduk dari seluruh Indonesia.
Menurut Bappenas nantinya terdapat pengendalian penduduk (IKN). Selesainya baru pada 2045 yang diperkirakan 1,91 juta penduduk, tahap pertama dari Jakarta ke IKN pada 2024 diperkirakan akan melibatkan 250 ribu penduduk.
“Mereka adalah pekerja konstruksi serta aparatur sipil negara (ASN) dan TNI serta Polri. Bisa dipastikan geliat ini akan mempengaruhi berbagai peningkatan angkutan manusia, baik transportasi udara dan laut menuju ke Kaltim dan IKN,” ungkapnya.

Kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang terkait dengan IKN Nusantara, dalam hal ini pemerintah, operator bandara, maskapai penerbangan, dan sektor terkait lainnya perlu bekerja sama secara erat untuk memastikan infrastruktur yang memadai, pelayanan yang efisien, dan konektivitas yang kuat.
“Kolaborasi ini akan memperkuat dan memperluas jaringan penerbangan kita, sehingga IKN Nusantara dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya yang berkelanjutan,” ucapnya.