“Dari pihak keluarga kalau dituduh bunuh diri itu kami menolak, sangat menolak,” katanya seperti dikutip BorneoFlash.com dari detik.
Ia mengatakan keponakannya tersebut sebelum meninggal tak mengalami gangguan jiwa. Selain itu, keluarganya juga bahagia dan tidak mengalami kesulitan ekonomi.
“Kalau gangguan jiwa tidak mungkin. Dia sekarang mendapat tugas baru di Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur,” kata Cyprus.
Cyprus menyebut AKBP Buddy sempat menerima telepon dari sosok misterius satu jam sebelum ditemukan meninggal di rel kereta Stasiun Jatinegara.
Usai menerima telepon dari sosok misterius itu, AKBP Buddy langsung beranjak dari Polres Metro Jakarta Timur menggunakan jasa ojek online, padahal Buddy berangkat kerja mengendarai mobil pribadinya.
Cyprus pun mengatakan keluarga mencurigai ada peran mafia narkoba di balik kematian AKBP Buddy. Kecurigaan itu berkaitan dengan jabatan Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur yang baru diemban Buddy selama dua pekan.
“Kami menduga karena ada jabatan baru mungkin ada yang diduga dia mau sidik, kan Kasat Narkoba, kan narkoba di situ kan berhadapan di situ mafia, pelaku-pelaku mafia,” katanya.
Cyprus juga menduga keponakannya dibunuh dan jasadnya dibuang ke rel kereta api di kawasan Jatinegara. Ia curiga AKBP Buddy sengaja dibuang ke rel kereta untuk menghilangkan jejak aksi pembunuhan.
“Kalau menduga juga kalau ada perbuatan sebelumnya, dibunuh baru dibuang di tengah rel kereta. Kan salah satu cara hilangkan jejak atau hilangkan jejak juga dibakar. Itu cara hilangkan jejak,” ujar Cyprus.