“Ini milik kita bersama, kita jaga bersama dan kita manfaatkan sebaik-baiknya, agar ilmu yang kita dapat dari buku-buku tersebut, dapat diwariskan kepada generasi penerus. Karena sebanyak-banyaknya warisan yang kita tinggalkan, tidaklah elok jika kita tidak meninggalkan ilmu yang bermanfaat untuk anak dan cucu kita,” harapnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltim yang diwakili Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Taufik, S. Sos., M.S menyampaikan bahwa setiap kampung mendapatkan 700 judul buku, dengan jumlah eksemplar 1400.
“Jadi masing-masing 700 judul tadi terdapat 2 eksemplar, yang buku-bukunya disesuaikan dengan minat baca masyarakat desa/kampung disana, isi bukunya tidak yang berat-berat, bukunya memang dirancang agar mudah dicerna oleh masyarakat kampung kampung yang berada di Mahulu,” ujarnya.
Buku-buku disesuaikan dengan minat baca masyarakat desa/kampung disana dan dirancang agar mudah dicerna oleh masyarakat kampung di Mahulu.
Total kampung yang sudah diberi bantuan di Kaltim adalah 30 kampung, termasuk tiga kampung di Kabupaten Mahulu.
“Kemudian pada tahun 2023 ini, akan kita kembangkan lagi, ini secara bertahap dengan harapan, bantuan buku-buku ini mampu memajukan masyarakat kita terkhusus masyarakat di Kampung” tandasnya.
Pemerintah akan terus mengembangkan bantuan buku-buku ini secara bertahap dengan harapan dapat memajukan masyarakat terkhusus masyarakat di kampung.
Hadir dalam acara ini adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Mahulu, Kepala Bidang Pemerintah Kampung DPMK Pemkab Mahulu, Camat Long Apari, serta tiga perwakilan petinggi kampung yang memperoleh bantuan buku.