Dukung Sikap FSPPB, SP Mathilda Tolak IPO PT PGE

oleh -
Penulis: Redaksi
Editor: Ardiansyah
SP Mathilda menolak keputusan Initial Public Offering (IPO) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), di Sekretariat SP Mathilda Kalimantan, Jalan Yos Sudarso, Jumat (10/2/2023). Foto: HO/SP Mathilda.
SP Mathilda menolak keputusan Initial Public Offering (IPO) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), di Sekretariat SP Mathilda Kalimantan, Jalan Yos Sudarso, Jumat (10/2/2023). Foto: HO/SP Mathilda.

“Karena ini bicara aset negara, yang kami tentang itu soal perpindahan kepemilikan. Secara legal memang bisa dilakukan, tapi begitu IPO maka dengan mudah beralih kepemilikan,” tegasnya.

Terlebih sejauh ini, PT PGE justru mencatatkan kinerja bisnis yang baik di tahun lalu. Perusahaan itu berhasil membukukan laba Rp57 triliun hingga tercatat sebagai keuntungan tertinggi sepanjang sejarah.

Maka dari itu, SP Mathilda menilai keputusan IPO tidak berlandaskan kajian yang prudent dan tanpa due diligence atau uji tuntas, sehingga berpotensi merugikan negara. Lebih mengkhawatirkan lagi menurut Mugiyanto, langkah serupa ke depannya turut dialami anak usaha Pertamina yang lain.

“Ini kami suarakan supaya masyarakat paham. Kami masih peduli pada aset strategis negara. Ini baru satu step,” tegas Mugiyanto.

Melalui laman resminya, PT PGE baru-baru ini mengumumkan rencana Initial Public Offering atau IPO dengan melepas saham maksimal 25 persen atau berjumlah Rp9,7 triliun. PGE selanjutnya akan memanfaatkan dana penjualan tersebut untuk kebutuhan belanja modal.

SP Mathilda menolak keputusan Initial Public Offering (IPO) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), di Sekretariat SP Mathilda Kalimantan, Jalan Yos Sudarso, Jumat (10/2/2023). Foto: HO/SP Mathilda.
SP Mathilda menolak keputusan Initial Public Offering (IPO) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), di Sekretariat SP Mathilda Kalimantan, Jalan Yos Sudarso, Jumat (10/2/2023). Foto: HO/SP Mathilda.

PT PGE mengklaim langkah ini telah mendapat dukungan PT Pertamina usai mendapat surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Rangkaian bookbuilding pelepasan saham bergulir mulai 31 Januari 2023 hingga 9 Februari 2023 dengan jumlah Rp10,35 miliar. Sementara, periode penawaran umum perdana saham dijadwalkan 20-22 Februari 2023 dan pencatatan perdana di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Februari 2023.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.