General Manager Zona 10 Regional 3 Kalimantan, Djudjuwanto menjelaskan bahwa potensi agraria yang besar di Desa Sebakung Jaya telah menginisiasi Program Insan Mapan dengan mengoptimalkan mina padi tadah hujan.
“Kami berkomitmen terus membina petani Desa Sebakung Jaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen padi dan ikan, menuju masyarakat mandiri dan sejahtera,” tambah Djudjuwanto.
Menurut Djudjuwanto, program ini menjadi salah satu alternatif solusi bagi Kabupaten PPU yang merupakan calon ibukota negara atau IKN, dalam menghadapi tantangan di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan.
“Oleh karena itu dalam program ini PHKT berkolaborasi dengan pemangku kepentingan, seperti Dinas Lingkungan Hidup, SKK Migas Kalsul, dan pihak penerima manfaat sehingga program ini mampu menciptakan manfaat dan nilai yang dinikmati bersama (creating shared value)”, tambah Djudjuwanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan PPU, Andi Trasodiharto, mengungkapkan bahwa Kampung Perikanan Budidaya adalah salah satu program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 47 Tahun 2021.
”PHKT dan warga telah berkolaborasi dalam menginisiasi program Gerbang Insan Mayan, guna mengoptimalkan mina padi tadah hujan. Desa Sebakung Jaya memiliki potensi untuk dijadikan percontohan Kampung Perikanan Budidaya yang diharapkan dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat, dengan demikian kami dapat bersinergi dalam memberdayakan masyarakat menuju ketahanan dan kemandirian pangan”, tambah Andi.
Tahun ini PHKT pun kembali berkesempatan menjadi kandidat Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
Proper Emas merupakan tingkat penganugerahan tertinggi yang memiliki arti bahwa perusahaan telah melakukan pengelolaan terhadap lingkungan melebihi dari yang disyaratkan. (*)