“Harapannya agar Desa Saliki dapat menjadi desa mandiri dalam menyediakan air bersih, dan dapat menjadi contoh bagi desa yang lain khususnya di kabupaten Kutai Kartanegara. Sejak replikasi program WSS Saliki tahun 2020, telah terpasang 160 sambungan air di desa Samberah serta replikasi Mini WSS di Kampung Nilam Center untuk 148 calon penerima air bersih,” tambah Ade.
Ade menambahkan bahwa beragam usaha perekonomian daerah pun semakin maju antara lain dengan munculnya 3 kelompok pengepul pembersihan udang dan kepiting, 4 kelompok usaha amplang, 3 kelompok warung makan, WSS Usaha Depo Air Minum Isi Ulang “SIAGARO”, serta salon kecantikan dan laundry.
Gubernur Kaltim Isran Noor menyampaikan apresiasinya kepada PHSS atas program WSS Saliki yang sudah berkolaborasi dengan penyediaan air bersih layak konsumsi, bagi 354 kepala keluarga di Muara Badak.
Tahun ini PHSS pun berkesempatan berkesempatan menjadi kandidat Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
Proper Emas merupakan tingkat penganugerahan tertinggi yang memiliki arti bahwa perusahaan telah melakukan pengelolaan terhadap lingkungan melebihi dari yang disyaratkan. (*)