BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pemerintah terus berupaya untuk menekan angka stunting atau anak gagal tumbuh di Indonesia.
Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Keluarga Nasional tahun 2022, yang digelar di Medan, Provinsi Sumatera Utara, pada hari Kamis (7/7/2022), bahwa menargetkan angka stunting dapat ditekan menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Alwiati mengatakan angka stunting di Kota Balikpapan, sekitar 2001 anak di tahun 2022.
“Kita sudah lakukan audit dan pendampingan walaupun nanti pada perjalanannya kita melakukan beberapa sampling juga, baik secara sensitif masukan secara spesifik,” ujarnya kepada awak media, Rabu (30/11/2022).
Alwiati mengakui, jika angka stunting di Kota Balikpapan mengalami penurunan, karena telah melakukan berbagai upaya, dengan memberikan pendampingan kepada anak beresiko stunting saja tetapi juga kepada keluarga seperti memberikan sosialisasi kepada calon pengantin perempuan, ibu hamil termasuk ibu nifas, supaya anaknya tidak stunting.
“Ada penurunan (stunting) selama setahun ini dan hasilnya juga cukup bagus,” ucapnya.
Ya memang, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus gencar melakukan sosialisasi stunting, termasuk mensosialisasikan kepada para pelajar sejak dini terkait stunting. Hal ini sebagai upaya, untuk bisa menurunkan angka stunting di Indonesia, khususnya di Kota Balikpapan.