Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Balikpapan dan Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, agar dapat menjelaskan mengenai permasalahan ini. “Apa yang menjadi kendala, sehingga belum dilakukan pembongkaran,” jelasnya.
Sementara itu, Pedagang Ikan Pasar Klandasan, Eko meminta Pemkot Balikpapan untuk sesegera mungkin merealisasikan proyek pembongkaran dan renovasi pembangunan pasar, karena sudah dua bulan pindah tempat tapi belum ada pembongkaran.
Pedagang sangat terimbas pada pendapatan yang merosot hingga 50 persen, lantaran pedagang menempati lokasi yang kurang layak bagi pembeli, sehingga pembeli berkurang dan barang pun menjadi tidak laku terjual. Bahkan, barang jualan mudah rusak.
Eko menuturkan kalau memang belum ada anggaran pembangunan pasar lebih baik pedagang dipindahkan berjualan di dalam lagi seperti semula.
“Pendapatan menurun drastis, biaya operasional bertambah tidak seperti sebelumnya dan barang banyak rusak. Bukan hanya pedagang ikan saja tetapi pedagang sayur juga mengalami penurunan. Lapak juga terlihat kumuh, becek , jika cuaca panas es batu yang biasanya cuma satu balok bisa sampai dua balok,” paparnya.

Selaras dengan Muhammad Nurdin selaku pedagang ikan menginginkan agar secepatnya dapat diselesaikan pengerjaan pasar ini.
“Kasihan yang jualan ini apalagi kalau hujan kan becek, kalau memang tidak bisa kita kembali ke lapak semula. Kita kemarin suruh cepat-cepat keluar, katanya mau dibongkar kenyataannya sudah dua bulan kita diluar sini belum ada penyelesaiannya,” terang lelaki paruh baya yang sudah berjualan 40 tahun di pasar Klandasan.