Dirinya sudah menerima keluhan dari petani cabai yang tidak mendapatkan pupuk bersubsidi padahal itu adalah petani cabai.
“Dalam posisi begitulah perlu kehadiran pemerintah kota, untuk melindungi masyarakatnya. Seharusnya bisa berkomunikasi dengan pemerintah pusat, kalau di daerah saya tidak ada petani bawang, cabai karena jenis tanahnya nggak bisa ditanami bawang yang bisa hortikultura. Jadi tetap bisa support kasih subsidi, kalau tidak ada yang bersuara begitu ya tidak bisa,” paparnya.
Pihaknya akan mencoba mempertanyakan kepada Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan tentang permasalahan ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Heria Prisni mengatakan jika sudah membuat surat kepada Pemerintah Pusat, agar para petani bisa dapat pupuk bersubsidi. Pasalnya, terdapat 4 ribu petani yang tergabung dalam 305 kelompok tani.
“Kita sudah bikin surat untuk memperbaiki, sehingga nanti dipisahkan. Berapa tomat, berapa cabai. Jadi nanti cabai itu yang mendapat subsidi,” ungkapnya.
Pihaknya melakukan sosialisasi kepada para petani di Kota Balikpapan supaya bisa beralih menggunakan pupuk organik, dengan memanfaatkan kotoran sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) untuk bisa dijadikan pupuk, sehingga tidak bergantungan kepada pupuk kimia. “Kita sosialisasi kepada mereka untuk membuat pupuk sendiri,” serunya.