BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Warga Kilometer (KM) 21 Kelurahan Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara mengeluhkan apabila perekonomian mengalami penurunan, akibat dampak dibangunnya tol di Kota Balikpapan, sehingga barang hasil kebun tidak laris terjual.
Keluhan tersebut disampaikan kepada Anggota DPRD Provinsi Kaltim Muhammad Adam Sinte. Tentunya, keluhan warga ini akan ditindaklanjuti kepada Pemerintah.
“Masukan dari mereka, selama berfungsinya tol, mereka merasakan omset penjualannya sangat jauh turun, bahkan dibawah 50 persen, ketika awal-awal tol sehingga mempengaruhi jualan mereka,” ujarnya kepada awak media, Rabu (19/10/2022).
Adam mengakui bahwa Dampak dibangunnya tol di Kota Balikpapan sepanjang jalan KM 21 dan sekitarnya banyak warga berjualan hasil kebun milik warga seperti salak, buah naga termasuk sayur mayur. Ketika berkurangnya pengendara melintasi wilayah tersebut semenjak adanya tol, warga sangat merasakan penurunan omzetnya. “Tolong kita perhatikan mereka,” ungkapnya.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi menyampaikan pendapatnya, jika kedua rest area yang tersedia di jalur tol masih sangat sedikit orang yang berjualan. Apabila memungkinkan warga disini dapat berjualan di rest area dan itu harus pemerintah yang dapat mempersiapkan.
“Seluruh pengguna jalan tol dapat dengan mudah mendapatkan oleh-oleh khas Balikpapan. Mereka juga akan menjadi baik penghasilannya,” jelasnya.
Apalagi dengan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi Kaltim banyak pendatang yang berkunjung melihat lokasi IKN melalui jalur tol. Tentunya, rest area menjadi tempat singgah untuk bisa mendapatkan oleh-oleh khas Balikpapan, sehingga perekonomian di Kota Balikpapan pun bisa meningkat.