Jadi Petani, Profil Moeldoko Mantan Panglima TNI Main Film Pendek

oleh -
Editor: Ardiansyah
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko muncul di episode terbaru film guyonan Woko Channel berdialog dengan Galino alias Pak No. Foto: YT Woko Channel.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko muncul di episode terbaru film guyonan Woko Channel berdialog dengan Galino alias Pak No. Foto: YT Woko Channel.

Moeldoko kemudian terpilih menjadi ketua umum Partai Demokrat (PD) periode 2020-2025 versi Kongres Luar Biasa. Ia pernah menjabat sebagai Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015.

Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak 20 Mei 2013 hingga 30 Agustus 2013.

Moeldoko yang dilahirkan di Desa Pesing, Kecamatan Purwoasri, Kediri ini merupakan putra bungsu dari 12 bersaudara pasangan Moestaman dan Masfu’ah.

Saudara-saudaranya adalah Moesadi, Muhammad Sujak, Poerwono, Suyono, Sugeng Hariyono, Supiyani, dan Siti Rahayu. Moeldoko merupakan alumnus Akabri tahun 1981 dengan predikat terbaik dan berhak meraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa.

Pada 15 Januari 2014, Moeldoko meraih gelar doktor Program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia, dengan disertasinya berjudul “Kebijakan dan Scenario Planning Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia (Studi Kasus Perbatasan Darat di Kalimantan)”.

Ia lulus dan mendapatkan gelar tersebut dengan predikat sangat memuaskan. Sidang Paripurna DPR-RI pada tanggal 27 Agustus 2013 menyetujui jenderal asal Kediri tersebut sebagai Panglima TNI baru pengganti Laksamana Agus Suhartono.

Ia adalah KSAD terpendek dalam sejarah militer di Indonesia seiring pengangkatan dirinya sebagai panglima

Operasi militer yang pernah diikuti antara lain Operasi Seroja Timor-Timur tahun 1984 dan Konga Garuda XI/A tahun 1995. Ia juga pernah mendapat penugasan di Selandia Baru (1983 dan 1987), Singapura dan Jepang (1991), Irak-Kuwait (1992), Amerika Serikat, dan Kanada.

Kiprah militer tertinggi Moeldoko adalah ia menjabat sebagai Panglima TNI ke-18 sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015 menggantikan Agus Suhartono.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.