Kebanyakan nelayan yang mencari nafkah di wilayah Manggar hanya mendapat lumpur di jaring mereka, bukannya ikan yang selama ini menghidupi keluarganya.
“Kami mengeluhkan selama melaut harusnya dapat ikan, tapi sebagian nelayan dapatnya lumpur. Makanya nelayan ini niatnya baik, mau audiensi mengenai hasil tangkapan itu,” kata Boben.
Nelayan Manggar menilai adanya lumpur tersebut berasal dari kekeliruan pihak perusahaan yang ditunjuk Pertamina dalam pengerjaan pembuangan sisa lumpur.
Boben dan nelayan lainnya berpendapat lumpur tersebut itu dibuang tidak sesuai dengan titik koordinatnya, sehingga mengganggu area tangkapan ikan mereka.
“Seandainya mereka buang di tempatnya, pasti nggak akan jadi masalah. Mereka membuangnya di kawasan Manggar, karena rata-rata yang mendapat lumpur itu nelayan Manggar,” ujarnya.