Alokasi anggaran yang disiapkan setelah pergeseran anggaran total sekitar Rp 23 miliar untuk tingkat SD dan SMP, sehingga tidak benar kalau pembagian seragam gratis sekolah dari Pemkot itu bohong, saat ini masih terus berproses.
“Ini janjinya Walikota pada saat kampanye. Silakan orang tua menyesuaikan seragam sekolah anaknya dulu selama semester pertama, kita beri kelonggaran. Kami sudah anggarkan,” serunya.
Disdikbud Balikpapan memberi kelonggaran sama seperti tahun lalu, jika enam bulan pada semester pertama bagi kelas 7 SMP memakai seragam SD, bagi yang kelas 1 SD menggunakan seragam TK atau pakaian bebas rapi
“Silahkan kalau mau membeli di Koperasi sekolah yang menggunakan identitas sekolah seperti baju olahraga dan batik sekolah, tapi ini bukan paksaan dan tidak wajib,” sebutnya.
Purnomo belum bisa memastikan waktu pastinya pembagian seragam gratis tersebut. Nanti akan ada pendataan di sekolah masing-masing terkait ukuran baju peserta didik baru.
“Mudah- mudahan sebelum bulan September sudah bisa disalurkan saat ini lagi penetapan dari lelang. Termasuk uji lab di Jogja butuh waktu sekitar 2 minggu, karena semua kain yang digunakan harus dilakukan uji lab,” paparnya.
(BorneoFlash.com/Niken)