Lain hal dengan warga RT 49 Sigit yang sangat lelah dengan warga karena dikeluhkan masalah pendidikan dan PDAM yang sudah melaporkan air tidak mengalir tapi belum ada pelayanan yang datang. Termasuk, Jalan Klamono 1 yang sudah memakan banyak korban jatuh belum ada penyelesaian.
“Apakah Jalan tersebut saya tanami jagung dan kelapa. Itu Jalan negara bukan Jalan siapa-siapa. Kita ini warga yang berhak juga dengan Jalan itu,” serunya.
Begitu juga dengan warga RT 12 Ngadiono mengatakan jika menyeleksi prestasi harus diseleksi dengan benar. Sama halnya dengan air PDAM yang sudah lama tidak pernah mengalir. “Kalau seleksi jangan yang instan,” ujar Ngadiono.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Balikpapan mengatakan bahwa persoalan ini sebenarnya persoalan-persoalan yang lama tetapi tidak terselesaikan hingga saat ini. Oleh karenanya, dirinya datang bersama perwakilan dinas agar bisa memberikan jawaban yang sebenarnya.
“Berkata sesuai dengan adanya. Jangan memberikan angin segar kepada masyarakat. Bagaimana memberikan jawaban ada solusinya apa,” tegasnya.
Terkait PDAM, warga ini berhak menikmati air PDAM dan seharusnya pihak PDAM dapat memberikan solusi. “Tidak selesai kalau mengatakan berapa biaya untuk menggantikan pipa yang dianggap keropos. Terus bagaimana jika ada penambahan penduduk. Kan ada beberapa titik waduk,” tegasnya.
Masalah pendidikan ini juga permasalahan setiap tahun yang terjadi di Kota Balikpapan, meskipun pemerintah telah merencanakan pembangunan sekolah tetapi hingga saat ini masih belum terselesaikan juga, salah satunya pembangunan sekolah multi years yang berada di Regency.