Puguh mengatakan, di Kalimantan Timur target untuk investasi sebesar Rp 54 Triliun. Jika dilihat dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 41,18 Triliun dengan formulasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 73,58 persen dengan nilai Rp 30,3 Triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 10,88 Triliun atau sebesar 26,42 persen.
“Tahun ini meningkat cukup signifikan,” ungkapnya.
Puguh berharap, FGD ini bisa mencapai persamaan persepsi dan strategi dalam hal pengembangan investasi manufaktur bagi provinsi Kaltim maupun Kabupaten/Kota.
Untuk itu, penentuan strategi yang tepat dalam pengembangan industri manufaktur dapat menarik minat investor, untuk menanamkan modalnya dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Kaltim.
Sementara itu, Ketua Panitia selaku Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal (P2IPM) Riawati menyampaikan kepada peserta yang mengikuti FGD, dapat memperoleh masukan informasi maupun data-data yang diperlukan sebagai penunjang perkembangan investasi Kaltim.
“Untuk meningkatkan perekonomian daerah Kaltim adalah tujuannya,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Niken)