BorneoFlash.com, SENDAWAR – Dalam kunjungan Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Barat (Kubar) ke Kecamatan Bentian Besar beberapa waktu lalu. Terdapat satu kawasan yang masih memiliki tumbuhan pohon yang tergolong langka, yakni pohon ulin.
Dimana kawasan tersebut terletak di Kampung Penarung dan dijaga betul-betul oleh masyarakat sekitar.
“Jadi ada satu kawasan yang dijaga oleh masyarakat sekitar, yang biasa disebut warga dengan taman ulin. Karena disana masih terdapat pohon kayu ulin yang umurnya diperkirakan mencapai ratusan tahun,” kata Sekretaris Dispar Kubar, Alkatib pada Rabu (29/12/2021).
Kawasan ini pun mendapat apresiasi dari Dispar Kubar, sebab tumbuhan pohon langka ini sangat dijaga dengan baik untuk kelestariannya.
Bahkan masyarakat sekitar juga dengan tegas melarang pengambilan pohon kayu ini.
“Sangat luar biasa, mereka mau menjaga kelestarian pohon ini. Selain itu, keberadaan pohon yang usianya mencapai ratusan tahun ini juga berpotensi sebagai objek wisata. Yang memang juga sedang disusun oleh pokdarwis di kecamatan tersebut,” terangnya.
Meskipun berpotensi sebagai objek wisata, namun kondisi di dalam kawasan tersebut sama sekali tidak akan diubah.
Sehingga tetap akan mempertahankan kondisi alami dari alam tanpa adanya campur tangan manusia.
“Hanya akan diberi pagar di sekeliling kawasan tersebut dan juga dibuatkan jalan setapak. Jadi tidak ada bangunan-bangunan lain, murni dari alam saja,” tambahnya.
Rencana didirikannya pagar ini untuk melindungi pohon dari ulah oknum-oknum yang ingin mengambil batang pohon kayu tersebut.
Sebab, tidak sedikit yang berupaya masuk ke dalam kawasan dan mencoba mengambil dan memotong pohon ini.
Selain menjaga kelestarian tanaman pohon kayu ulin dan dimanfaatkan sebagai objek wisata alam. Ternyata kawasan ini juga sering dipakai oleh sejumlah universitas sebagai tempat penelitian.
Dan sampai sekarang pun masih sering dikunjungi oleh mahasiswa-mahasiswa untuk meneliti tumbuhan pohon ulin ini.
“Terakhir kali dari Unmul Samarinda yang melakukan penelitian disana. Ya harapan kita, kawasan ini tetap dijaga dengan baik. Kalaupun nanti dijadikan sebagai objek wisata juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” tandasnya.
(BorneoFlash.com/Lis)