Kemudian tambah dia, yang paling fatal dan dirinya juga sudah mengajukan eksepsi keberatan. Bahwa ada salah satu dakwaan kedirinya, yang menuding mengadakan satu kegiatan mendatangi wali kota pada saat itu, dengan tidak berkoordinasi dengan partai. Foto tersebut kata dia, diambil oleh salah satu oknum diambil dari Media Sosial di tahun 2016.
“Jadi saya dituduh mengadakan kegiatan tanpa berkoordinasi dengan partai dan waktu pak Rahmad Mas’ud belum menjadi wali kota melainkan masih menjadi Wakil Wali Kota. Dan itu sangat fatal sekali,” jelasnya.
Dalam hal ini pihaknya juga sudah mengajukan keberatan eksepsi kepada oknum tersebut, dan meminta yang bersangkutan untuk berhati-hati. Karena jangan sampai bukti yang dia berikan merupakan bukti palsu yang diberikan ke persidangan.
Tak sampai disitu, sama halnya dengan Syukri Wahid, dirinya juga dituding tidak optimal dalam menjalankan kebijakan-kebijakan partai.
“Saya saat ini diamanahi duduk di Komisi III dan sebagai wakil Ketua Fraksi PKS Balikpapan, kemudian sebagai anggota Banggar dan Pansus. Jadi tidak ada alasan kami tidak terlibat di DPRD Balikpapan. Dan setiap reses kami juga selalu koordinasi dengan DPC setempat di sini Balikpapan Utara. Selanjutnya Advokasi -advokasi hasil reses kami juga cantumkan semua kegiatan kami membawa fraksi PKS, jadi tidak ada alasan diberhentikannya saya karena tidak optimal dalam kegiatan kepartaian,” tegasnya.
Bahkan Kewajiban yang lain dirinya juga telah melaksanakan iuran wajib anggota dewan IWAD yang Jumlahnya dia anggap sangat fantastis.
“Artinya jika dibandingkan dengan teman-teman atau partai lain PKS paling tinggi iurannya. Itu juga yang dituduhkan ke kami dan dinyatakan kami tidak tunduk aturan itu. Jadi memang tuduhkan ke kami berdua semuanya seperti dibuat-buat,” tandasnya.
Terpisah,Ketua DPD PKS Balikpapan, Sonhaji memberikan jawaban singkat dengan mengatakan belum mengetahui persis putusan sidang MPDP PKS Balikpapan.
“Saya belum terima salinan putusannya, rinciannya saya tidak tahu. Kalau Syukri Wahid dan Amin hidayat keberatan ada mekanismenya,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)