Satpol PP Balikpapan Jadwalkan Razia di Dua Eks Lokalisasi 

oleh -
Kepala Satpol PP Kota Balikpapan, Zulkifli. Foto : BorneoFlash.com/Muhammad Eko.
Kepala Satpol PP Kota Balikpapan, Zulkifli. Foto : BorneoFlash.com/Muhammad Eko.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Kepala Satpol PP Kota Balikpapan, Zulkifli menyebut sampai saat ini pihaknya tetap melakukan razia rutin dua eks lokalisasi di Balikpapan yakni Km 17 dan Manggar sari.

Meski demikian pihaknya belum mengetahui secara pasti adanya informasi adanya kasus pengeroyokan di eks lokalisasi di Km 17 Balikpapan Utara yang terjadi baru-baru ini.

“Kami kan ada razia rutin ke sana (eks lokalisasi), ada dua lokasi di BalikpapanKm 17 dan Manggar sari, yang dalam pengawasan kami. Karena kami beranggapan, bahwa setelah beberapa tahun di tutup dan dibongkar, aktivitas prostitusi dan perdagangan miras di sana pun telah usai,  itu upaya terakhir yang kami lakukan dengan meratakan tempat lokalisasi. Tapi nyatanyakan saat ini masih ada,” ujarnya Rabu (6/10/2021).

Hanya memang diakuinya, dari pantaunya saat ini aktivitas tersebut telah bergeser ke rumah-rumah warga. Sehingga membuat petugas kesulitan untuk memetakan mana pelaku prostitusi dan mana warga.

“Mereka bergeser ke warga jadi tambah sulit memang, karena mereka numpang di warga,” bebernya.

Meski demikian, pihaknya memastikan akan kembali menggelar razia di dua eks lokalisasi tersebut. Karena memang dalam razia yang dilakukan harus gabungan.

“Kita tetap razia kita jadwalkan itu, kita awasi tetap, jadwalnya tidak menentu, ketika adanya laporan kita razia ke sana,” tegasnya.

Zulkifli juga berharap agar masyarakat diKm 17 dan Manggar Sari dapat ikut aktif memberantas kemaksiatan yang terjadi di kampungnya.

“Masyarakat harus aktif kalau petugas gak mungkin nungguin 24 jam, kita sewaktu-waktu saja razia, kita akan jadwal razia gabungan,” tegasnya kembali.

Indikasi adanyakegiatan prostitusi itu disebut Zulkifli ada, hal ini berdasarkan beberapa kali razia menemukan dan mengamankan para pelaku prostitusi dan telah diserahkan ke Dinas Sosial.

Baca Juga :  APBD-Perubahan 2023 Kota Bontang Disahkan Sebesar Rp 2,5 Triliun, Pemkot Siapkan Daftar Belanja

“Kemarin ada menemukan indikasi itu dan diserahkan ke Dinas Sosial. Ada juga beberapa bulan lalu kita tangkap tapi karena barang bukti tidak cukup, saat itu mereka hanya kumpul-kumpul saja kita cuman data dan kita kembalikan,” tandasnya. 

(BorneoFlash.com/Eko)

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.