Akibatnya panitia memutuskan mematikan komputer peserta pada salah satu ruangan, dan baru dilanjutkan satu jam kemudian.
“Kendala-kendala yang kita hadapi itu masalah jaringan sering putus. Satu ruangan itu tadi putus hampir satu jam. Sehingga nggak bisa ngangkat semua 30an laptop. Laptopnya dimatikan,” kata Suto Harsoyo selaku Koordinator pelaksanaan tes Computer Assisted Test (CAT) SKD dari Kantor Regional VIII Banjarmasin Badan Kepegawaian Negara.
Hartoyo yang bertugas sebagai koordinator CAT calon ASN wilayah Kutai Barat dan Mahakam Ulu ini mengatakan, akibat gangguan internet maka sesi berikut terpaksa mundur.
Beruntung gangguan hanya sekitar satu jam. Sehingga sesi ketiga tetap dilaksanakan tepat waktu sekitar pukul 13.00 wita.
Untuk mengatasi internet down, panitia seleksi daerah (panselda) langsung berkoordinasi dengan pihak sekolah dan PT Telkom sehingga bisa segera teratasi.
“Karena dia (panselda) kan berhubungan terus dengan bagian jaringan internet di Telkom. Terus kami beritahu bahwa itu ditambah (bandwith) karena nggak bisa ngangkat. Tadi sudah langsung dihubungi sana ternyata sudah bisa jalan,” kata Haryoso.
Meski ada gangguan Haryoso mengaku peserta tetap bisa melanjutkan tes. Sebab waktu terjadi gangguan tidak dihitung karena komputernya dimatikan. Adapun durasi tes selama 100 menit per sesi.

“Misalnya pada saat mati itupun ngga akan mengurangi waktu. Nanti pada saat hidup lagi sejak saat itu mulai berjalan,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan catatan BKN, jumlah peserta yang mengikutites CAT SKD di Kutai Barat tahun ini secara keseluruhan berjumlah 1687 orang.
Untuk pelaksanaan dibagi dalam tiga ruangan. Di setiap ruangan akan diisi 36 orang dan dilaksanakan tiga sesi dalam sehari, atau sekitar 320 orang per hari. Dimulai dari tanggal 29 September sampai 4 Oktober mendatang.
(BorneoFlash.com/Lilis)