Sungai Mahakam Meluap, 3 Kampung di Kutai Barat Terendam Banjir

oleh -
Kondisi air yang sempat naik dalam beberapa jam terakhir dan merendam beberapa akses jalan raya di kampung Long Iram Seberang. Foto : BorneoFlash.com/HO.
Kondisi air yang sempat naik dalam beberapa jam terakhir dan merendam beberapa akses jalan raya di kampung Long Iram Seberang. Foto : BorneoFlash.com/HO.

BorneoFlash.com, SENDAWAR – Sejumlah Perkampungan di pesisir sungai mahakam di Kabupaten Kutai Barat terendam banjir pada Senin (6/9/2021).

Banyak warga menyebutkan bahwa banjir tersebut terjadi lantaran air sungai mahakam sekarang ini kembali meluap setelah hujan deras beberapa hari terakhir ini.

Menurut warga yang tinggal di sekitar Kampung Long Iram, banjir tersebut  terjadi sejak tiga hari lalu, namun oleh mereka (warga) menilai banjir kali ini masih tergolong wajar karena ketinggiannya hanya sampai pada lutut orang dewasa. 

Berbeda dari pada biasanya, jika air sungai mahakam meluap maka aktivitas masyarakat lumpuh total bahkan ada yang terpaksa mengungsi di dataran tinggi. 

“Sudah beberapa hari ini air mulai naik dan merendam jalan-jalan utama di kampung. Ketinggiannya dari lutut hingga pinggang orang dewasa,” kata Fahrizal, Petinggi Kampung Long Iram Seberang, Kecamatan Long Iram pada Senin (6/9/2021).

Dikatakannya bahwa banjir yang cukup tinggi tersebut masih dirasa wajar oleh sebagian besar warga kampung.

Sebab, hampir setiap tahun mereka tahu akan resiko terkena banjir dan sudah mempersiapkan diri dengan membuat rumah yang agak tinggi (panggung).

“Karena belum sampai masuk rumah, masyarakat masih biasa saja. Sehingga mereka memilih untuk tetap berada dirumah, kecuali air sudah mulai masuk kedalam rumah dan ketinggian air terus naik secara signifikan. Baru akan mengungsi,” jelas Fahrizal.

Banjir tersebut juga melanda beberapa kampung lain, seperti Kampung Tering Seberang di Kecamatan Tering dan juga Kampung Muara Benangaq di Kecamatan Melak.

Ketinggian air yang hampir serupa juga terjadi di kampung tersebut dan warga pun masih memilih untuk tetap bertahan. 

Dan setiap tahun hal ini selalu terjadi saat hujan yang turun terus menerus, baik di Kubar maupun di wilayah Mahulu.

Baca Juga :  Inilah Ibu Mulan Miri, Pengrajin yang Membuat Songkok Adat Dayak Untuk Presiden RI Jokowi

“Ya hampir setiap tahun terjadi pak, kalau merendam jalan utama kampung sudah biasa. Tapi kalau sampai masuk kedalam rumah, baru kita mulai khawatir,” kata Sepin warga Kampung Muara Benangaq.

Banjir ini merupakan banjir kiriman dari Kabupaten Mahulu yang beberapa waktu lalu terjadi. Dimana menurut informasi yang didapat, banjir terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi di wilayah perbatasan.

Sehingga air mulai meluap dan menyebabkan banjir di beberapa kecamatan di Mahulu sebelum akhirnya sekarang melanda di beberapa kampung yang ada di pinggiran sungai di Kabupaten Kubar. 

(BorneoFlash.com/Lilis)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.