Curi Perhatian Wabup Paser, Wisata Hutan Mangrove dan Sentra Tanaman Kelengkeng Desa Klempang Sari

oleh -
Wakil Bupati Paser, Hj. Syarifah Masitah Assegaf saat mengunjungi destinasi wisata hutan mangrove di Desa Kelempang Sari, Kecamatan Kuaro yang juga dikenal sebagai sentra tanaman buah kelengkeng. Foto : BorneoFlash.com/Fitriani.
Wakil Bupati Paser, Hj. Syarifah Masitah Assegaf saat mengunjungi destinasi wisata hutan mangrove di Desa Kelempang Sari, Kecamatan Kuaro yang juga dikenal sebagai sentra tanaman buah kelengkeng. Foto : BorneoFlash.com/Fitriani.

BorneoFlash.com, TANA PASER – Pembangunan berkelanjutan tentunya sudah menjadi agenda global yang ada saat ini, baik yang dilakukan Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten, hingga Pemerintah Desa. 

Salah satu yang menjadi trend di Indonesia saat ini yaitu pengembangan Desa wisata, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Rabu (14/7/2021). 

Tidak terkecuali di Kabupaten Paser, ada beberapa daerah yang menjadikan wilayahnya sebagai Desa Wisata, dengan menonjolkan potensi yang dimiliki. 

Seperti halnya di Desa Klempang Sari, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada menggaet wisatawan untuk berkunjung. 

Selain wisata hutan mangrove, Desa Klempang Sari juga dikenal dengan sentra tanaman buah Kelengkeng. 

Kedua hal itu, menarik perhatian Wakil Bupati (Wabup) Paser Hj. Syarifah Masitah Assegaf sehingga menyempatkan berkunjung ke destinasi wisata tersebut, di sela-sela kegiatan Dinasnya. 

“Hal ini menjadi energi positif bagi perkembangan wisata lokal, karena bisa meningkatkan perekonomian, utamanya pada desa yang menjalankannya,” kata Masitah, sapaan akrab Wabup Paser. 

Ia memberikan apresiasi terhadap upaya-upaya beberapa daerah di Kabupaten Paser yang sudah menjadikan Desanya sebagai destinasi wisata. 

Dengan adanya destinasi wisata, tentunya akan menjadi pemasukan tersendiri bagi Desa, ditambah manfaat lainnya yang diperoleh, yaitu menjadikan lingkungan desa lebih indah. 

“Selain peningkatan ekonomi, dan menjadikan lingkungan desa yang indah serta tertata, dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi desa tersebut,” terangnya. 

Hal tersebut sejalan dengan program prioritas paser MAS (Maju, Adil, dan Sejahtera) yang ke 8, yaitu menempatkan pariwisata sebagai andalan Ekonomi kreatif. 

Namun, disisi lain kata Masitah, diperlukan adanya langkah taktis untuk menarik perhatian wisatawan lokal maupun dari luar untuk berkunjung. 

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.