BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Virus Covid-19 kembali merenggut nyawa dua warga RT 44 Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Utara pada Senin (14/6/2021).
Hal tersebut, juga dibenarkan oleh Lurah Batu Ampar Mardanus yang membenarkan adanya informasi tersebut.
Untuk itu, dalam kesempatan itu, pihaknya langsung mendatangi lokasi dan memberikan arahan kepada Ketua RT 44 sembari memberikan ucapan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Karena tinggal istri (sendiri). Karena anak dan bapak meninggal dunia dan telah dimakamkan oleh tim gugus kota di Km 15,” ujarnya.
Selain itu, dirinya mengimbau kepada warga Kelurahan Batu Ampar untuk meningkatkan kembali Protokol Kesehatan (Prokes).
Karena kalau diperhatikan saat ini masyarakat sudah mulai jenuh karena sudah setahun lebih pihaknya menangani Covid-19 sehingga mulai kendor lagi Prokesnya.
“Jadi dari hasil evaluasi dua minggu ini, terjadi peningkatan yang cukup mengkhawatirkan di Batu Ampar. Karena informasi yang kami terima dari anggota tracer menemukan lagi 3 orang yang terkonfirmasi Positif Covid-19 dari penularan antar tetangga,” paparnya.
Oleh karenanya ia menilai untuk saat ini memang sangat perlu untuk dilakukan kembali penekanan dan mengingatkan kembali posko PPKM Mikro di setiap RT.
“Karena kalau tidak mereka bisa lalai lagi. Dalam arti, melakukan kegiatan banyak tapi Prokesnya tidak dijaga. Itu yang kami khawatirkan,” tambahnya.
Hal tersebut dikatakan bukan tanpa alasan. Pasalnya kata dia, di dua minggu terakhir ini yang sebelumnya di tanggal 2 Juni kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kelurahan Batu Ampar ada 14 kasus sekarang sudah terdapat 31 kasus terkonfirmasi Positif Covid-19.
“Cuman hanya waktu kurang lebih dua minggu sudah lebih 100 persen,” tambahnya.
Terpisah, hal senada juga disampaikan Ketua RT 44 Budi Sentosa, yang mengakui bahwa di lingkungan RTnya terdapat 1 keluarga yang memang menjalani isolasi.
Adapun satu keluarga tersebut terdiri dari anak, ibu dan bapak.
“Jadi anak dan bapaknya ini isolasi di rumah sakit,sementara ibu atau istrinya isolasi mandiri di rumah,” jelasnya.
Untuk yang meninggal dunia, pertama kata dia anaknya, dan kurang lebih satu jam kemudian menyusul bapaknya. Pasca menjalani isolasi di rumah sakit selama 14 hari.
Meski demikian, beberapa bantuan untuk memenuhi kebutuhan istri yang ditinggal meninggal oleh anak dan suami tersebut.
Saat menjalani isolasi mandiri di rumah dia katakan tim Satgas Covid-19 juga memberikan bantuan mulai dari makan, dan sebagainya.
“Adapun dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 ini. Kami juga melakukan penyemprotan desinfektan. Yang secara langsung dilakukan oleh BPBD, selain itu tempat -tempat ibadah kami juga minta agar disemprot disinfektan,”bebernya.
Pihaknya juga menjelaskan berkaitan dengan hal ini mengarahkan kepada warganya agar lebih memperketat Prokes.
“Untuk saat ini kami lebih memperketat Prokes Covid-19,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)