BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, menggelar paripurna penyampaian nota penjelasan Wali Kota Balikpapan tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun anggaran 2020 Selasa (30/3/2021).
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle, pada kesempatan itu menuturkan. Terdapat beberapa laporan yang pihaknya terima dari Wali Kota, Mengenai berbagai kondisi dan situasi kota Balikpapan.
“Diantaranya mengenai Pandemi Covid-19 yang anggaranya dipertanggungjawabkan. Kemudian sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, pariwisata dan lain sebagainya, ” ujarnya.
mengenai LKPJ tersebut, akan dirapatkan kembali bersama alat kelengkapan dewan dimana pihaknya akan Kolaborasi materi yang disampaikan Wali Kota, kemudian pihaknya akan sampaikan kepada teman-teman melalui fraksi-fraksi.
“Jadi nanti fraksi-fraksi inilah yang akan menyampai kan pandangan-pandanganya tentang pertanggungjawaban Wali kota. Setelah disampaikan melalui alat kelengkapan dewan, kemudian disampaikan kepada pimpinan dewan mengenai materi itu. untuk nantinya kami elaborasikan dan rasionalisasikan, dan menghasilkan keputusan bersama, ” paparnya.
terdapat beberapa catatan-catatan yang disampaikan terdapat Sisa dana yang begitu besar
“Kami dari dewan juga tentu juga menimbulkan pertanyaan mengapa begitu besar. Untuk itu nanti kami sampaikan kepada teman-teman fraksi-fraksi untuk meminta pandangan-pandanganya. Kemudian menjadi satu suara kemudian nanti diputuskan , ” bebernya.
untuk anggaran yang berjumlah kurang lebih 2T. Banyak yang menjadi catatan dan evaluasi. Tentunya yang dirasakan bersama – sama oleh warga Kota Balikpapan. Menyangkut persoalan pendidikan dan kesehatan. seperti aspek kesehatan, yang belum terakomodir Kepada rumah sakit yang ada di 6 Kecamatan.
masih ada yang belum maksimal Salah satu contohnya rumah sakit yang ada di kecamatan Balikpapan Timur, belum ada rumah sakit yang memadai.
“Ini yang perlu kami berikan catatan kepada pemerintah. Karena ini juga dalam rangka mempersiapkan kita untuk menyambut Balikpapan sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN), ” paparnya.
Mengapa demikian, ia Menerangkan Balikpapan timur ini nantinya akan terkonekting dengan Kutai Kartanegara. Sehingga ironis jika tidak ditunjang dengan infrastruktur maupun SDM yang memadai.
“Makanya sebelum ekspansi jutaan orang yang akan datang dari luar daerah. Persiapan di kota Balikpapan juga harus dibenahi secara maksimal sebelum. Mengingat kota Balikpapan menjadi pintu gerbang sehingga harus siap. Harus ada persiapan sehingga kita tidak ketinggalan, ” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)