BorneoFlash.com, SENDAWAR, Wakil Bupati Kutai Barat Edyanto Arkan membuka kegiatan sosialisasi peremajaan kebun karet kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan di BPU Kampung Kecamatan Barong Tongkok. Kamis (18/03/2021) Lalu.
Kegiatan yang berlangsung dalam rangka pemberdayaan masyarakat petani, lahan yang berpotensi dan memelihara komoditi spesifik lokal yang sebelumnya sudah ada, dipertahankan keberadaannya, dipelihara dan ditingkatkan produktivitasnya.
Wakil Bupati Kutai Barat H. Edyanto Arkan menuturkan, perkebunan karet di Kutai Barat yang sudah berumur diatas 25 tahun sehingga perlu peremajaan, karena itu Pemerintah Kutai Barat terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui program peremajaan kembali kebun karet masyarakat.
“Saat ini harga karet sudah stabil di kisaran Delapan Ribu Lima ratus rupiah/kilogram. Dengan kegiatan peremajaan ini Pemerintah Kutai Barat melalui perangkat daerah teknis terkait dalam hal ini Dinas Pertanian Kutai Barat, menyediakan bibit unggul dan pendampingan oleh PPL setempat untuk pengelolaan serta pembudidayaan,” jelasnya.
Dijelaskannya lebih lanjut, suksesnya pelaksanaan sosialisasi ini, harus menjadi perhatian bersama. Selain pentingnya mengenalkan hasil perkebunan karet sebagai mata pencaharian dari masyarakat Kutai Barat, namun juga adanya program bantuan terkait peremajaan perkebunan karet yang telah ditentukan dan pelatihan-pelatihan yang dianggap perlu.
“Kegiatan sosialisasi dapat memberikan dampak positif bagi para petani karet dalam rangka peningkatan pendapatan yang akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan. Kepada pihak-pihak terkait untuk dapat secara berkelanjutan memberikan perhatiannya dalam upaya suksesnya program peremajaan perkebunan karet ini,” harapnya mengimbau.
Kepala Dinas Pertanian Kutai Barat, Petrus, Kebijakan daerah periode kedua ini, diarahkan untuk ekonomi kerakyatan sektor pertanian, perkebunan karet, peternakan klaster sapi pedaging dan perikanan. “Melalui program peremajaan ini Dinas Pertanian akan terus membantu pendampingan oleh penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang ada di setiap kampung,”tegasnya.
Sementara menurut Petinggi Belempung Ulaq, Kopli mengungkapkan, program pertanian sangat bersentuhan langsung dengan ekonomi masyarakat. Kampung ini ada 8 Kelompok tani, 6 bergerak di pertanian dan 2 Perikanan dan peternakan.
“Untuk kelompok tani bergerak dibidang perikanan, tanaman kelapa, dan sayuran mayur sangat membutuhkan bimbingan, pembinaan dan pelatihan, sehingga program bisa berjalan dengan baik dan lancar,”harapnya
(BorneoFlash.com/Lilis Suryani)