BorneoFlash.com, TANA PASER – Program vaksinasi yang saat ini tengah berjalan sebagai upaya penanganan pandemi Covid-19, mendapat respon baik dari tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Salah satunya, dr. Ahmad Hadiwijaya, SP.A, M.Kes, seorang dokter di RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot.
Secara pribadi, Ia mengaku sangat menanti program vaksinasi, sejak awal pandemi Covid-19.
“Dari awal ada Covid-19, memang saya menunggu vaksinasi ini,” kata Hadiwijaya saat ditemui di RSUD Panglima Sebaya. Minggu, 14/03/2021.
Hadiwijaya mengatakan dirinya tidak ragu untuk menerima vaksin. Menurutnya tidak ada gejala berarti saat ia menjalani vaksinasi beberapa waktu lalu.
“Hanya merasa pegal dan mengantuk saja, saat di suntik vaksin,” ucapnya.
Dokter yang juga selaku Kepala Unit Donor Darah di PMI Kabupaten Paser ini mengajak masyarakat untuk menyukseskan program vaksinasi.
Sebab, bisa membentuk kekebalan tubuh secara komunal, diperlukan partisipasi masyarakat hingga 80 persen yang sudah divaksin.
“Vaksinasi ini harus bareng-bareng, sebab jika tidak tercapai sampai 80 persen divaksin, pertahanan komoditas ini tidak akan terbentuk. Harus bersama-sama masyarakat mendukung,” tandasnya.
Sebagai ujung tombak penanganan Covid-19, ia merasa program vaksinasi ini didukung stakeholder di Kabupaten Paser.
Mulai dari Bupati, beserta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pejabat daerah dan pelayan publik, semuanya telah disuntik vaksin.
“Kami jadi semangat karena merasa didukung oleh stakeholder yang mengikuti vaksinasi,” kata Hadiwijaya.
Ia menambahkan, tenaga kesehatan di Paser rela bekerja keras untuk menyukseskan program vaksinasi, menguras tenaga setiap hari menyuntik vaksin ratusan orang dari pagi hingga sore.
“Tidak menjadi masalah buat kami yang terpenting kita bisa lepas dari Pandemi,” harapnya.
Lebih lanjut, Hadiwijaya mengatakan, Covid-19 merupakan beban berat bagi tenaga kesehatan, beban berat semua elemen masyarakat, apalagi sudah banyak korban meninggal dunia akibat Covid-19 tidak terkecuali tenaga kesehatan.
“Vaksinasi ini harapan besar kita, agar kedepan bisa lepas dari Pandemi Covid-19,” tutup Hadiwijaya.
(BorneoFlash.com/Fitriani)