Menjadi Korban Pelecehan Seksual dan Penyiksaan Oleh Mucikari, HS Harapkan Pihak Kepolisian Dapat Tuntaskan Persoalan Anaknya

oleh -
Laporan polisi nomor LP/69 / II /2021/ Kaltim / Res Kota Balikpapan pada tanggal 18 Februari 2021 lalu. Foto : BorneoFlash.com/ Muhammad Eko.
Laporan polisi nomor LP/69 / II /2021/ Kaltim / Res Kota Balikpapan pada tanggal 18 Februari 2021 lalu. Foto : BorneoFlash.com/ Muhammad Eko.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – HS mengaharapkan kasus dugaan tindak pidana persetubuhan atau cabul yang menimpa anaknya sebagai korban, ia  harapkan bisa segera dituntaskan oleh pihak yang berwajib. 

Hal ini sebagaimana yang tertera dalam laporan polisi nomor LP/69 / II /2021/ Kaltim / Res Kota Balikpapan pada tanggal 18 Februari 2021 lalu.

Pasalnya kata dia,  dari hasil dirinya menanyakan siapa saja yang terlibat dalam kasus ini kepada anaknya. 

Ia jelaskan,  terdapat empat orang yang terlibat dalam kasus ini.

Bahkan dalam kasus ini ia juga memiliki bukti yang cukup kuat sebagaimana dirinya melakukan penelusuran sesuai dengan keterangan anaknya. 

“Keempat yang terlibat secara langsung ini yakni, atas dugaan menjual, menyiksa anak saya ini yakni bernama Sahril,  Iqbal,  Taupik dan DI ” ujarnya Senin (22/2/2021).

Untuk sementara ini yang sudah diamankan di Polda,  Iqbal dan Taupik,  sementara untuk Sahril juga diamankan di Polresta Balikpapan.  

Hanya tinggal DI yang ia harapkan kepada pihak kepolisian agar segera menindak DI yang dianggap ikut terlibat dalam kasus anaknya. 

“Kami berharap pihak yang berwajib bisa menuntaskan persoalan ini. Kemudian kasus yang menimpa anaknya tersebut juga dapat dibuka agar tidak ada lagi yang menjadi korban seperti anaknya,” tegasnya. 

Sahril, Salah Satu Pelaku Mucikari yang diamankan di Mapolresta Balikpapan. Foto : BorneoFlash.com/ Muhammad Eko.
Sahril, Salah Satu Pelaku Mucikari yang diamankan di Mapolresta Balikpapan. Foto : BorneoFlash.com/ Muhammad Eko.

Ia juga menjelaskan untuk kondisi anaknya saat ini mengalami sakit di bagian ulu hati atau terkena penyakit maag. 

Hal itu bukan tanpa alasan,  karena saat saat bersama Sahril dan anaknya kerap mengalami penyiksaan.

“Bahkan kalau belum mendapat tamu anak saya tidak diberi makan. Bahkan ada foto bukti penyiksaan yang dilakukan oleh pelaku ini. Tidak hanya itu,  selama saya mengurus kasus ini ibunya juga sekarang sakit-sakitan, ” pungkasnya.  

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.