Dengan adanya ini bukan kita justru merenggang tetapi kita semakin erat, apalagi tadi kita dengar bersama dari ketua adat sudah menyampaikan bahwa kita sepakat untuk tetap menjalin silaturahmi, jadi tidak ada hal yang lain, kehadiran saya adalah ikut belasungkawa dan tetap menciptakan suasana ini menjadi kondusif,” ujar perwira tinggi TNI AD berpangkat bintang satu di pundaknya itu.
Terakhir, Danrem juga memberikan sejumlah bingkisan paket sembako berupa beras dan kebutuhan dapur lainnya kepada keluarga korban.
” Ini rasa kekeluargaan kami kebetulan mudah-mudahan bermanfaat karena kita tadi sudah duduk ngopi, kemudian ada sedikit ya mungkin untuk nenek, untuk keluarga bisa menambah ya ikatan silaturahmi aja bukan yang lain,” tutupnya.
Sementara itu, keluarga korban mengaku sudah menyerahkan sepenuhnya kasus yang menimpa keluarganya tersebut kepada aparat penegak hukum dan lembaga adat besar Kabupaten Kutai Barat.
Sebab menurutnya, kasus tersebut murni kasus kriminal yang harus diproses sesuai aturan yang berlaku.
” Memang sekali lagi kami keluarga terus berduka cita yang mendalam atas meninggalnya almarhumah Madelin, tetapi sudah komitmen kami keluarga besar itu menyerahkan kepada aparat penegak hukum, hukum positif tentunya ke pihak Polisi republik Indonesia Resor Kutai Barat,” ujar Yulianus Henock salah satu keluarga korban.
Pihak juga mengimbau seluruh keluarga pelaku agar tidak perlu takut dan tetap kembali bekerja seperti biasa di wilayah Kutai Barat. Namun dengan catatan saling menghargai keberagaman satu sama lain.
” Adapun kepada warga Madura, saya berharap mereka tetap kembali bekerja seperti biasa karena ini adalah murni kriminal sudah kita dengar dari pihak Kepolisian.