BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Keberadaan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di depan Plaza Balikpapan kembali menjadi perbincangan, bukan karena kebanggaannya, melainkan karena kondisi fisiknya yang mulai memprihatinkan.
JPO yang dibangun pada awal 2000-an di masa kepemimpinan Wali Kota H. Imdaad Hamid kini menunjukkan tanda-tanda keusangan.
Struktur penyangga yang berkarat, cat yang memudar, serta tampilan yang tak lagi kokoh menjadikan jembatan memicu kekhawatiran warga akan aspek keselamatan serta minimnya perawatan terhadap fasilitas publik bersejarah.
Menyikapi hal ini, Anggota DPRD Kota Balikpapan dari Komisi III, Syarifuddin Oddang, menyuarakan perlunya tindakan konkret dan cepat dari pemerintah, agar tidak berpotensi berbahaya bagi masyarakat.
“Bangunan ini bukan hanya tempat melintas, tapi punya nilai sejarah. Kalau terus dibiarkan tanpa perawatan, risikonya bukan hanya pada struktur, tapi juga pada citra kota,” ungkap Oddang sapaan karib Syarifuddin Oddang, pada hari Kamis (17/4/2025).
Komisi III akan melakukan tinjauan langsung ke lokasi dan mendorong agar peremajaan JPO masuk dalam agenda prioritas, termasuk pengusulan anggaran jika belum tercantum dalam APBD tahun ini.
“Kalau belum ada dalam rencana anggaran, kami akan dorong agar bisa masuk di anggaran perubahan. Ini sudah mendesak,” tegasnya.
Oddang juga menekankan pentingnya menjaga infrastruktur yang telah lama berdiri sebagai bagian dari wajah kota secara bersama-sama. Peran serta masyarakat juga dibutuhkan, sehingga estetika dan historis kota Balikpapan tetap terjaga dengan baik.
JPO yang dulu menjadi simbol modernitas kota kini memerlukan sentuhan baru, agar tetap relevan dan aman digunakan. (Adv)