BorneoFlash.com, JAKARTA – Indonesia mendatangkan 184 ekor sapi betina produktif dari Darwin, Australia. PT Lembu Jantan Perkasa (PT LJP) melaksanakan impor ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan populasi sapi di dalam negeri.
Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), Joni Liano, menjelaskan bahwa langkah ini mendukung program Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan populasi sapi potong.
“PT Lembu Jantan Perkasa mendatangkan 184 ekor sapi betina produktif dari Darwin, Australia. Kedatangan sapi ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan populasi sapi potong di dalam negeri, sesuai dengan program Kementan,” ujar Joni kepada detikcom, Rabu (20/2/2025).
Joni juga mengungkapkan bahwa sepanjang 2024, pelaku usaha merealisasikan impor 537.000 ekor sapi bakalan dengan rata-rata berat hidup 300-320 kilogram (kg). Peternak kemudian menjalani proses penggemukan sebelum menjualnya untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri.
“Sapi-sapi ini menjalani penggemukan selama tiga bulan dengan pakan lokal hingga mencapai berat hidup 450-470 kg sebelum dipotong untuk menghasilkan daging sapi segar bagi konsumsi masyarakat,” jelasnya.
Target 2 Juta Ekor Sapi dalam Lima Tahun
Pemerintah menargetkan peningkatan produksi daging sapi dan susu dalam negeri. Untuk mencapai target tersebut, Kementan berencana mengimpor 2 juta ekor sapi perah dan pedaging dalam lima tahun ke depan.
Namun, pelaku usaha akan melaksanakan impor ini, bukan pemerintah secara langsung. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, Agung Suganda, menyebutkan bahwa dari total 2 juta ekor sapi yang ditargetkan, 141 investor telah berkomitmen mengimpor 1,2 juta ekor sapi perah, sementara 70 investor akan mendatangkan sapi pedaging.
Agung menyampaikan pernyataan ini setelah menghadiri Focus Group Discussion (FGD) bersama Kementerian/Lembaga terkait investasi pengembangan sapi perah dan pedaging di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (11/12/2024).
“Berdasarkan komitmen yang telah disampaikan, investor akan mengimpor 1,2 juta ekor sapi perah dalam kurun waktu 2025-2029. Sementara itu, 70 investor akan mendatangkan 800 ribu ekor sapi pedaging betina produktif dalam lima tahun ke depan,” jelasnya. (*)