BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Kepala SKK Migas Kalimantan Sulawesi (Kalsul), Azhari Idris, memberikan kabar gembira terkait perkembangan sektor energi, terutama produksi gas dan investasi energi di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
Saat ini, produksi gas di wilayah tersebut telah mencapai 22 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd), yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan LPG di Kalimantan Utara. Selain itu, Pertamina Hulu Mahakam (PHM) diperkirakan akan mengalami penambahan produksi sebesar 12 MMscfd berdasarkan data terbaru yang diterima.
Azhari juga menyampaikan bahwa sejumlah proyek besar tengah berjalan, seperti proyek Sebakung, PHKT, dan Eni, yang sedang mempersiapkan pembangunan infrastruktur laut dalam. Namun, pengelolaan lahan dalam skema Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) menjadi salah satu tantangan yang dihadapi dalam implementasi proyek tersebut.
Lebih lanjut, Azhari mengungkapkan target investasi energi untuk tahun 2024 diperkirakan mencapai 15,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 236 triliun), mengalami peningkatan 15 persen dibandingkan tahun 2023. “Kenaikan investasi ini menunjukkan optimisme terhadap potensi sektor migas di Kalimantan dan Sulawesi,” ujarnya dalam temu media di Kantor SKK Migas Kalsul Pasir Ridge Balikpapan, Selasa (17/12/2024).
Azhari juga menyoroti rencana peningkatan aktivitas eksplorasi di tahun 2025, yang diperkirakan akan melonjak signifikan. “Pada 2024, wilayah Kalsul hanya memiliki lima sumur eksplorasi. Namun, di tahun 2025, jumlahnya akan meningkat menjadi 12 sumur, atau naik sekitar 20 persen. Hal ini akan memberikan dampak positif terhadap produksi gas di masa depan,” jelasnya.
Diharapkan proyek strategis ini dapat memperkuat kontribusi sektor migas terhadap pemenuhan kebutuhan energi nasional, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan dan Sulawesi menjadi lebih baik lagi.